Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Pengertian, Landasan,dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Gambar
     Terima kasih, blog Banjir Embun telah dipercaya untuk digunakan sebagai referensi karya tulis oleh beberapa akademisi dan calon ilmuwan muda. Berikut puluhan BUKTI blog Banjir Embun mendapat kepercayaan masyarakat ilmiah (ilmuwan): <<   Puluhan bukti blog Banjir Embun mendapat kepercayaan masyarakat luas   >>   Buku A. Rifqi Amin (pendiri Banjir Embun) berjudul:  " Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi umum "           Rincian buku: Contoh Kata Pengantar Buku Contoh Daftar Isi Buku   Contoh Daftar Gambar dan Daftar Tabel    Isi Lengkap Buku   Contoh Glosarium Buku Contoh Indeks Buku          Contoh Sinopsi Buku (Sampul Belakang)      Pengertian, Landasan,dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Oleh : MUH ROSIHUDDIN (Mahasiswa S2 Program Pasca Sarjana STAIN Kediri Angkatan I. Selain itu ia pernah Menjabat sebagai Ketua IPNU Kecamatan Plosoklaten, Kepala MI Al-Muwazanah II, dan Guru di MTs

Pengertian Anak Usia Dini

Gambar
  Pengertian Anak Usia Dini Oleh : MUH ROSIHUDDIN (Mahasiswa S2 Program Pasca Sarjana STAIN Kediri Angkatan I. Selain itu ia pernah Menjabat sebagai Ketua IPNU Kecamatan Plosoklaten, Kepala MI Al-Muwazanah II, dan Guru di MTs Al-muwazana serta MTs Darul Hikmah Ngancar)  a.        Pengertian anak usia dini dan perkembangan anak-anak. Adanya istilah usia dini memberikan gambaran yang jelas bahwa ada batas-batas usia dalam diri anak yang sangat diperlukan khususnya dalam dunia pendidikan. Karena tiap periode perkembangan memerlukan metode dan materi yang berbeda sesuai tahap perkembangan masing-masing. Anak usia dini sudah mulai mengenal interaksi sosial, membutuhkan teman untuk bermain dan mulai membentuk karakter, pengalaman sosial awal sangat menentukan kepribadian anak setelah anak menjadi dewasa. Menurut Elizabet B. Hurlock dalam bukunya Perkembangan Anak masa kanak-kanak menentukan masa dewasa, sebagaimana pagi hari meramalkan hari baru. “Jauh s