Pilpres 2014 sebagai Momen Kemesraan Dua Kutub (NU dan Muhammadiyah)
Pilpres 2014 sebagai Momen Kemesraan Dua Kutub Prolog Momen kemesraan bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan pada siapa saja. Salah satu syarat utama agar timbul kemesraan itu adalah harus ada persamaan tujuan dan kepentingan. Siapapun mereka yang awalnya cuek, gengsi, dan tidak bertegur sapa bahkan saling bermusuhan sekalipun suatu saat akan bisa saling berpelukan. Terlebih bila tidak ada alternatif lain yang bisa dijadikan solusi atau pilihan untuk dijadikan pijakan dalam berpihak. Dua Kutub itu adalah Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Diistilahkan dengan kata “kutub” karena memang keduanya memiliki perbedaan tajam dan tidak mungkin untuk disatukan, yaitu dalam bidang platform ideologi keagamaan. Di mana ideologi itu tidak hanya digejawantahkan pada bentuk tata cara mereka dalam beribadah, tapi juga “gaya” mereka dalam berorganinasi. Namun, hal itu bukan menjadi halangan bagi mereka untuk saling bermesraan yang tentu demi suatu tujuan, tidak l