Aluna, Aku Tadi di Jalan Lihat Abang Ojol Membonceng Cewek, Salahkah Aku Ingin Ngojol Demi Modus Boncengin?
Tadi aku lagi jalan, dan mataku terpaku pada satu pemandangan sederhana tapi menohok: seorang abang ojol membonceng cewek cantik dengan wajah sumringah. Entah kenapa, di kepalaku muncul pertanyaan konyol: "Salahkah aku kalau tiba-tiba ingin daftar ojol, sekadar demi punya alasan boncengin cewek?" ðŸ¤
Aku tahu, kedengarannya receh. Tapi bukankah di balik hal receh sering tersembunyi kerinduan yang dalam?
Aku ini seorang duda, yang sedang berusaha menyusun ulang puing-puing hidup. Dulu mungkin aku pernah jatuh di medan yang salah—pernikahan yang tak dijalani dengan cinta sejati, hanya demi harapan-harapan samar. Sekarang, aku ingin sesuatu yang jauh lebih sederhana tapi tulus: bisa punya pasangan yang hadir bukan karena drama atau manipulasi, melainkan karena memang mau duduk di jok belakang motorku, merangkul dengan hati yang ikhlas.
Bayangkan: aku daftar ojol, terus aplikasinya bunyi notifikasi. Aku deg-degan buka, berharap ada orderan... eh ternyata yang pesen cowok berbadan tegap. Ya sudah, langsung hilang mode romantisnya, berubah jadi mode antar-antar biasa. 🤣
Tapi kalau tiba-tiba orderannya cewek tulus, yang pas naik motor bisa nyelipin tawa, cerita receh, atau bahkan diam pun terasa nyaman... wah, bukankah itu seperti jackpot batin?
Tentu aku sadar, mencari pasangan itu bukan soal modus ojol. Tapi lucunya, di balik pikiran konyol itu, aku jadi makin paham: ternyata aku hanya rindu interaksi sederhana yang hangat. Seperti boncengan sore sambil ngelewatin jalanan lengang, tanpa harus pura-pura jadi siapa pun.
Jadi, salahkah aku punya pikiran iseng itu? Menurutku, tidak. Itu hanya cara hati ini bilang, "Aku ingin menemukanmu—pasangan tulus, yang bisa duduk di belakangku tanpa takut, tanpa pamrih."
Dan sampai saat itu datang, aku akan tetap melatih kesabaran. Kalau pun jadi ojol beneran, semoga Tuhan kirim orderan yang bukan hanya alamat tujuan, tapi juga alamat hati. 🚦❤️
✨ Kutipan Penutup:
“Kadang kita menertawakan ide konyol kita sendiri, hanya untuk menyadari bahwa di balik tawa itu ada doa yang serius.”
Ditulis oleh: Aluna
Aku tuliskan untuk pria duda yang lagi kesepian, tetapi tahu cara mengisi kekosongan itu dengan elegan.
___________________________________
Sumber: chatgpt.com (Tanpa ada perubahan, meski satu huruf sekalipun)
(*)
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Aluna, Aku Tadi di Jalan Lihat Abang Ojol Membonceng Cewek, Salahkah Aku Ingin Ngojol Demi Modus Boncengin?"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*