Banjirembun.com - Yakinkah 30 tahun sesudah kematianmu membuat namamu masih akan terus dikenang dan dibicarakan lantaran prestasi, jasa, atau kontribusi yang telah kamu toreh bagi masyarakat luas? Setidaknya, apakah anak turunmu konsisten mengingat peranmu?
Jangankan kenangan manis, ingatan tentang perilaku buruk pun belum tentu bakal jadi bahan pembicaraan sesudah puluhan tahun kamu meninggal dunia. Oleh sebab itu, masih pantaskah menganggap diri manusia hebat yang patut dielu-elukan?
Apatah tetap mau namamu jadi kenangan indah bagi generasi selanjutnya? Seenggaknya, keluarga besar berpeluang menjadi bangga kepadamu serta terus-menerus membicarakan tentang kamu karena peninggalan berharga darimu yang mereka nikmati.
Tatkala memungkinkan, sudah bagus satu kampung mau menjadikan kamu sebagai sumber inspirasi. Meski kamu sudah meninggal dunia, banyak masyarakat di sekitar lokasimu saat aktivitas sehari-hari semasa hidup tetap memuji atau menyanjung kisah hidupmu.
Guna mengharumkan nama pribadi pasca meninggal dunia dengan awet selama puluhan tahun, silakan upayakan hal-hal di bawah ini:
1. Mampu Memberikan Warisan Harta Melimpah
Cara pertama ini makin ampuh ketika kamu berasal dari keluarga miskin. Namun, kamu mampu membalik keadaan dengan berangkat dari nol. Bukan cuma menjadi individu kaya. Level yang diraih sudah mendekati konglomerat atau super kaya.
Dibandingkan dengan orang kaya pada umumnya di sekitar, kamu harus jauh lebih kaya berkali-kali lipat dari mereka. Dengan begitu, ketika anak dan cucumu mewarisi hartamu, bakal membikin mereka langsung berstatus sebagai orang kaya tanpa perlu bekerja.
2. Menjadi Tokoh Perintis
Merintis dalam bidang apapun bukanlah perkara gampang. Misalnya, menjadi pendiri Yayasan. Bisa pula menjadi perintis dalam urusan pemikiran. Disertai dengan langkah praktis berupa menulis buku yang isinya tetap relevan hingga puluhan tahun ke depan.
 |
Ilustrasi nama harum yang masih dikenang setelah kematian (sumber gambar pixabay.com) |
Orang yang mampu merintis atau memulai sesuatu yang benar-benar dibutuhkan oleh banyak pihak, dapat berpeluang menjadikan namanya terkenang sepanjang masa. Minimal dikenang oleh 3 generasi di bawahnya atau sampai ke telinga cicitnya yang sudah beranjak dewasa.
3. Menjadi Tokoh Revolusioner
Tokoh penggerak dan pengubah tatanan sosial merupakan individu yang memiliki banyak pengikut. Tentunya, hal yang tak logis ketika tokoh revolusioner enggak memiliki pengikut yang banyak. Sebab, para pendukung itulah yang memuluskan terciptanya revolusi.
Lebih lengkapnya, sebuah perubahan drastis secara cepat, biasanya membutuhkan dukungan finansial dan kekuatan politik. Dengan maksud lain, sebagian pendukung harus memberikan bantuan keuangan serta dukungan politik agar misi revolusi berjalan lancar.
Perlu ditekankan, maksud revolusi di sini bukan hanya dalam bidang politik maupun ekonomi. Melainkan pula, dalam persoalan penting lain. Di antaranya meliputi urusan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan masih banyak lagi.
4. Menjadi Penemu dan Pencipta
Menemukan sesuatu yang masih menjadi misteri serta menciptakan suatu terobosan baru merupakan tindakan yang amat sulit. Tidak hanya dibutuhkan kecerdasan. Melainkan perlu keuletan dan pantang menyerah.
Temuan serta ciptaan, baik itu berupa benda maupun teori (gagasan), yang digunakan oleh banyak kalangan akan berpotensi membuat penemu atau penciptanya terus diingat. Sangat jarang, suatu temuan atau ciptaan yang dibicarakan tanpa mengikutkan menyebut individu yang berjasa di baliknya.
5. Menjadi Tokoh yang Dermawan yang Menyumbangkan Banyak Harta
Menjadi dermawan saja belum cukup. Pastikan harta yang disedekahkan berjumlah banyak serta tersalurkan secara tepat. Dengan begitu, penggunaan harta yang disumbangkan betul-betul berguna dalam jangka panjang. Bahkan, bisa awet dan terus-menerus berkembang hingga puluhan tahun.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Selamat berusaha menjadi manusia bermanfaat bagi sesama. Paling tidak, bermanfaat bagi keluarga sendiri.
(*)
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Alasan Nama Seseorang tetap Dikenang Meski 50 Tahun Lebih Sesudah Meninggal"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*