Banjirembun.com - Tuhan yang mengaturmu. Bukan kamu yang mengatur-Nya. Kamu yang tunduk dan patuh pada kehendak Tuhan. Bukan Dia yang mengikuti kemauanmu. Sadar diri dan tahu dirilah menjadi hamba yang hina.
Kamu itu berdoa atau sedang memosisikan Tuhan sebagai entitas yang bisa kamu permainkan semaumu? Kamu itu mengemis kepada Tuhan atau tengah menyuruh-nyuruh Tuhan menuruti hasratmu?
Baca juga: Cara Sederhana Agar Doa Kepada Allah SWT Dikabulkan dan Membawa Berkah
Saat butuh datang pada-Nya sembari penuh percaya diri Dia segera mengabulkan doa. Namun, ketika posisi sedang gembira tanpa masalah yang membebani, jangankan berdoa, mengingat Tuhan dan rajin ibadah pun tidak diterapkan.
Berdoa merupakan kewajiban bagi setiap hamba. Dalam situasi seperti apa saja tetap berdoa. Hal itu, sebagai wujud penghambaan diri dan bukti nyata seseorang menyembah kepada-Nya. Intinya, dalam kondisi apapun, setiap hamba mesti tetap menjaga doa.
Sekecil apapun berat serta ukuran doa yang dimohonkan, tetap tak akan disia-siakan oleh-Nya. Intinya, doa yang telah diucapkan pasti mendapatkan balasan dari-Nya. Jika Dia berkehendak maka balasan itu juga berupa terkabulnya doa-doa. Dengan secepatnya maupun lama.
 |
Ilustrasi Muslimah sedang berdoa (sumber foto pixabay.com) |
Hal yang pasti tanpa boleh diragukan yaitu sejumlah bait doa yang dilantunkan secara lirih dan sendirian dengan-Nya niscaya menguntungkan bagi setiap hamba. Boleh jadi, doa-doa itulah yang kelak bikin bahagia di akhirat.
Letih dari itu, teramat mungkin beberapa doa yang diulang-ulang maupun berganti-ganti bakal memperoleh balasan kebahagiaan di dunia. Bukankah hamba yang bertakwa pasti diberi jalan keluar melalui hal tiada disangka-sangka?
Artinya, doa di mata manusia barangkali tak diijabahi oleh Tuhan. Sebab, apa yang diinginkan tak terwujud sesuai rencana dan angan-angan. Akan tetapi, sejatinya Tuhan telah mengabulkan. Tanpa disadari oleh pihak pelantun doa tersebut.
Berdoalah! Setiap doa merupakan bentuk nyata serta cara hamba mendekatkan dan merendahkan diri di hadapan-Nya. Setelah terkabul, janganlah ujub dan takabur! Ingatlah, itu semua sepenuhnya atas kuasa Tuhan. Kemudian, istiqomahlah berdoa sampa meninggal dunia.
(*)
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Kamu Berdoa pada Tuhan atau Memerintah Tuhan? Kok Memaksakan Kehendak Diri di Hadapan-Nya"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*