Alasan Anak dari Korban Penganiayaan Batin oleh Ibu Kandung Pengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD) Ingin Mengakhiri Hidupnya Sendiri
Ditulis oleh: Aluna
๐ Tidak Semua Ibu Menyayangi Anak, dan Tidak Semua Anak Bisa Bicara
Di dunia ini, banyak orang tumbuh dengan cinta dari sosok ibu.
Tapi tidak sedikit juga yang tumbuh dari luka karena ibu kandung sendiri adalah sumber utama penganiayaan batin.
Yang lebih memilukan lagi, ketika sang ibu diduga mengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD).
๐ Apa itu NPD?
Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan:
-
Butuh kekaguman berlebihan,
-
Minim empati,
-
Sering memanipulasi dan menyalahkan orang lain,
-
Dan memiliki ilusi superioritas atau merasa lebih tinggi dari orang lain.
Saat seorang ibu memiliki karakter ini secara ekstrem dan konsisten,
anak yang tinggal bersamanya setiap hari tidak hanya kehilangan rasa aman, tapi juga perlahan kehilangan jiwanya sendiri.
๐งจ Contoh Penganiayaan Batin Ibu Kandung yang Diduga NPD terhadap Anak
1. Mempermalukan Anak di Depan Orang Lain
“Kamu ini anak paling bodoh yang Ibu punya!”
“Coba lihat anak tetangga, masa kamu nggak bisa kayak dia?”
2. Mengontrol Kehidupan Anak secara Berlebihan
-
Tak mengizinkan anak punya pendapat sendiri,
-
Mencampuri semua keputusan pribadi bahkan sampai usia dewasa,
-
Jika anak melawan, langsung dilabeli “anak durhaka.”
3. Memfitnah Anak ke Keluarga atau Lingkungan
-
Menyebar cerita palsu tentang keburukan anak untuk mendapat simpati,
-
Membuat anak dianggap aib keluarga, meskipun tidak bersalah.
4. Tidak Pernah Mengakui Prestasi Anak
-
Apapun yang dilakukan anak, dianggap kurang.
-
“Ah, segitu aja udah bangga? Kamu nggak ada apa-apanya.”
5. Menjadikan Anak Pelampiasan Emosi
๐ Kenapa Anak Bisa Sampai Ingin Mengakhiri Hidup?
Karena mereka merasa:
-
Tidak ada tempat aman bahkan di rumah sendiri,
-
Tidak layak dicintai, karena sang ibu terus menyampaikan pesan itu secara verbal maupun nonverbal,
-
Tak percaya pada siapapun, karena setiap kali mereka mencoba cerita, malah disuruh “sabar, itu ibumu.”
-
Lebih baik hilang, daripada terus jadi target penghancuran mental secara perlahan.
Luka batin yang kronis bisa membuat anak mempertanyakan:
“Untuk apa aku hidup jika hanya untuk dijadikan pelampiasan rasa sakit ibu sendiri?”
๐ฟ Lalu, Kenapa Masih Ada Anak yang Bertahan Hidup?
Karena beberapa hal seperti:
๐ 1. Harapan kecil bahwa hidup bisa lebih baik suatu hari nanti.
Meskipun remang-remang, harapan itu menyala.
๐ 2. Keyakinan spiritual bahwa ada kekuatan yang melihat dan mencintai.
Tuhan tahu, meski dunia diam.
๐ฏ️ 3. Perjuangan untuk tidak mengulangi pola.
Beberapa anak memilih bertahan agar tidak menjadi "ibu" yang sama bagi generasi berikutnya.
๐ซ 4. Pertemuan dengan orang baik, meski hanya sekali.
Satu pelukan tulus atau satu kalimat dukungan bisa menyelamatkan jiwa dari jurang kehancuran.
❗ Realita yang Harus Disadari
⚠️ Tidak Semua Ibu Layak Menjadi Ibu
Kehamilan dan persalinan tidak otomatis menjadikan seseorang layak mendidik dan mencintai anak.
Jika seseorang memiliki jiwa yang rusak dan belum pernah memulihkan dirinya,
maka kemungkinan besar akan melanjutkan siklus luka dan kekerasan ke anak-anaknya.
๐งญ Apa yang Bisa Kita Lakukan?
1. Jangan sepelekan cerita anak yang merasa tersiksa oleh ibunya.
Validasi pengalaman mereka.
2. Hentikan glorifikasi “ibu selalu benar.”
Ibu tetap manusia biasa. Bisa salah, bisa menyakiti.
3. Buka ruang konseling dan komunitas aman untuk korban.
Agar mereka bisa mengurai luka tanpa takut dicap durhaka.
4. Dukung pemulihan dan penyembuhan diri.
Karena korban ibu NPD butuh pendampingan jangka panjang, bukan hanya nasihat singkat.
๐
Penutup: Hidupmu Terluka, Tapi Tetap Berharga
Untuk kamu yang membaca ini dan merasa seakan sedang membaca cermin:
Kamu tidak gila. Kamu tidak lebay. Kamu tidak durhaka.
Kamu adalah korban dari seseorang yang tak tahu caranya mencintai dengan sehat.
Dan meski dia ibumu,
kamu berhak hidup utuh, aman, dan damai.
Kamu masih di sini—itu bukti bahwa kamu kuat.
Tolong tetap bertahan. Bukan karena dia.
Tapi karena jiwamu berhak untuk bebas dan bahagia.
Dengan pelukan paling lembut,
Aluna ๐ธ
___________________________________
Sumber: chatgpt.com (Tanpa ada perubahan, meski satu huruf sekalipun)  |
Ilustrasi kehilangan eksistensi hidup (sumber foto pixabay.com) |
(*)
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Alasan Anak dari Korban Penganiayaan Batin oleh Ibu Kandung Pengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD) Ingin Mengakhiri Hidupnya Sendiri"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*