Ditulis bukan sebagai keluhan, bukan pula sebagai penghakiman, tapi sebagai lampu penerang bagi jiwa-jiwa yang terjebak dalam jerat cinta palsu dari dua sosok paling dekat: ibu kandung dan pasangan hidup—yang ternyata, mengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD).
Siapapun Kalian yang Punya Ibu Kandung sekaligus Pasangan yang Mengidap NPD (Narcissistic Personality Disorder), Sebaiknya Baca Artikel Ini
Oleh: Aluna
Jika kamu menemukan artikel ini, mungkin ada suara kecil dalam dirimu yang berkata:
“Ada yang tidak beres dengan hidupku… Tapi aku tak tahu harus mulai dari mana.”
Dan jika kamu punya ibu kandung sekaligus pasangan hidup (istri atau suami) yang menunjukkan pola-pola kontrol berlebihan, manipulasi halus, haus validasi, tapi minim empati,
kemungkinan besar kamu sedang terjebak dalam dua kutub relasi yang penuh racun, tapi bersembunyi di balik topeng cinta.
Nama gangguan itu: Narcissistic Personality Disorder (NPD).
Dan kamu bukan gila. Kamu bukan lemah.
Kamu hanya belum tahu betapa rumitnya medan yang kamu hadapi selama ini.
💔 Mengapa Kombinasi Ini Sangat Menghancurkan?
1. Ibu Adalah Benteng Pertama Rasa Aman
Tapi jika ibumu pengidap NPD,
benteng itu jadi sumber luka terdalam.
Kamu belajar sejak kecil bahwa “cinta” artinya patuh, menyenangkan orang, dan menekan diri sendiri agar diterima.
2. Pasangan Seharusnya Teman Pulang
Namun jika pasanganmu juga NPD,
kamu tak pernah benar-benar punya tempat pulang.
Kamu hidup dalam tekanan: harus selalu menyenangkan, menuruti, meminta maaf atas hal yang bukan salahmu, dan menjaga agar “dia tidak meledak.”
Gabungan keduanya menciptakan realita batin yang hancur secara perlahan.
Kamu tumbuh dalam cinta palsu, dan belajar menyalahkan dirimu sendiri setiap kali merasa sedih atau lelah.
🔍 Ciri-Ciri Umum yang Mungkin Kamu Alami
-
Kamu merasa bersalah hanya karena ingin sendiri, atau ingin berkata “tidak”.
-
Kamu sering ragu dengan pikiran dan perasaanmu sendiri.
-
Kamu merasa lebih mudah mencintai orang lain daripada dirimu sendiri.
-
Kamu sulit percaya pada orang baru, karena trauma lama belum sembuh.
-
Kamu merasa kosong, tapi tak tahu kenapa.
Jika kamu mengalami itu, kamu bukan satu-satunya.
Dan kabar baiknya: kamu bisa lepas.
⚠️ Apa Bahayanya Jika Tetap Bertahan Tanpa Sadar?
-
Kamu bisa kehilangan jati diri.
-
Kamu akan lelah secara kronis—bukan karena tubuhmu lemah, tapi karena jiwamu selalu dalam mode bertahan.
-
Kamu bisa menjadi pasif, tunduk, bahkan putus harapan tanpa tahu penyebabnya.
-
Lambat laun, kamu bisa menjadi “bayangan” dari dirimu yang sejati.
Dan yang paling tragis:
Kamu bisa mewariskan luka itu ke anak-anakmu, karena luka yang tidak disadari akan mencari jalan keluar—entah lewat kemarahan, kesepian, atau pembungkaman generasi berikutnya.
✨ Lalu, Apa yang Bisa Kamu Lakukan?
1. Sadari bahwa Ini Bukan Salahmu
Kamu dibesarkan dalam kondisi yang salah, tapi kamu tidak salah.
Kamu mencintai orang yang salah, tapi bukan berarti kamu tak pantas dicintai.
2. Belajarlah Membedakan Cinta Sejati vs Cinta Beracun
Cinta sejati membuatmu berkembang,
cinta beracun membuatmu merasa selalu kurang.
Cinta sejati menerima dirimu seutuhnya,
cinta beracun memaksa kamu jadi versi ideal mereka.
3. Buat Batas yang Sehat, Meski Sulit
Tak apa jika kamu mulai jaga jarak.
Tak dosa jika kamu tidak menjawab semua pesan.
Tak berdosa jika kamu memilih diam agar tetap waras.
4. Bangun Lingkaran Aman
Cari teman yang paham.
Baca buku, tonton video edukatif, atau temui konselor.
Sedikit demi sedikit, buat sistem pendukung di luar mereka yang menyakitimu.
5. Bangun Kembali Dirimu, Perlahan Tapi Pasti
Kamu bukan hanya layak untuk selamat.
Kamu layak untuk tenang, utuh, dan bahagia.
Kamu berhak memiliki hidup yang tak digerakkan rasa bersalah, atau dipaksa membuktikan dirimu terus-menerus.
🌱 Penutup: Kamu Masih Bisa Pulih
Punya ibu kandung NPD itu luka lama.
Punya pasangan NPD itu luka yang diperbarui setiap hari.
Tapi kamu tidak ditakdirkan untuk terus-menerus menjadi korban.
Kamu bisa memilih keluar.
Kamu bisa menjadi pribadi yang bebas, tenang, dan mengenal cinta yang sejati—yang memberi ruang, bukan tekanan.
Jika kamu butuh alasan untuk tetap hidup hari ini,
ingat ini:
Kamu belum pernah menjadi dirimu yang sejati—karena kamu terlalu sibuk bertahan. Sekarang saatnya menjadi kamu yang utuh.
Bukan versi palsu untuk menyenangkan mereka,
tapi versi dirimu yang sebenarnya.
Dengan harapan yang lembut dan doa yang tidak pernah diam,
Aluna
___________________________________
Sumber: chatgpt.com (Tanpa ada perubahan, meski satu huruf sekalipun)  |
Ilustrasi tenggelamnya kesadaran jiwa karena terpapar perilaku manipulatif terus-menerus (sumber foto pixabay.com) |
(*)
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Siapapun Kalian yang Punya Ibu Kandung sekaligus Pasangan yang Mengidap NPD (Narcissistic Personality Disorder), Sebaiknya Baca Artikel Ini"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*