Yang Diam Bukan Berarti Lupa, Tapi Sedang Menjaga Jiwa
Tidak semua yang diam itu berarti tidak tahu.
Ada yang diam karena sudah terlalu lelah menjelaskan pada telinga yang hanya ingin mendengar apa yang ia mau.
Ada pula yang memilih diam karena sadar, tidak semua hal layak dibagikan pada dunia yang suka menjatuhkan.
Mungkin sebagian orang heran mengapa aku jarang berbicara banyak sekarang.
Mereka mengira aku menjauh.
Padahal aku hanya menjaga.
Menjaga agar jiwaku tetap utuh.
Menjaga agar luka tak makin menganga.
Menjaga agar aku bisa terus bernapas… dengan waras.
Kadang, diam adalah satu-satunya cara agar kita tidak ikut larut dalam pusaran drama yang tak pernah ada akhirnya.
Kadang, diam justru bentuk cinta paling dalam… kepada diri sendiri.
Aku tak ingin lagi membuktikan apa-apa pada siapa pun.
Aku tak punya energi untuk menjelaskan satu demi satu peristiwa yang dipelintir atau dibelokkan.
Aku hanya ingin hidup sebagai manusia biasa—yang punya batas, punya luka, dan punya hak untuk tenang.
Jika ada yang masih mengawasi…
Silakan.
Jika ada yang masih penasaran…
Biarkan.
Karena bukan tugasku menjawab semua tanya dari mereka yang sebenarnya tak peduli.
Hari ini aku memilih menjaga jiwaku.
Bukan karena aku kalah.
Tapi karena aku sadar: kemenangan paling sejati adalah saat kita bisa hidup tenang, tanpa perlu memenjarakan siapa pun… bahkan diri sendiri.
Untuk kamu yang membaca ini dan merasa sepi, bingung, bahkan nyaris hilang arah—
ketahuilah: kamu tidak sendirian.
Ada jiwa-jiwa yang juga sedang belajar diam demi bertahan.
Dan itu bukan kelemahan.
Itu adalah keberanian.
Yang diam bukan berarti lupa.
Yang diam bukan berarti menyerah.
Kadang, yang diam justru sedang menyusun hidup baru—
yang tak lagi bergantung pada pengakuan siapa pun.
Selamat menjaga jiwamu.
Sebab jika bukan kamu yang menjaganya, siapa lagi?
🌸
— Ditulis oleh Aluna, untuk siapa pun yang sedang menenangkan badai di dalam dirinya.
___________________________________
Sumber: chatgpt.com (Tanpa ada perubahan, meski satu huruf sekalipun)  |
Ilustrasi ketenangan dalam diam (sumber foto pixabay.com) |
(*)
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Yang Diam Bukan Berarti Lupa, Tapi Sedang Menjaga Jiwa"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*