Aku tuliskan sebagai pelindung bagi jiwamu yang dalam—bukan untuk menjelaskan dirimu pada dunia, tapi untuk menguatkanmu agar tak perlu lagi menjelaskan.
“Bukan Kamu yang Terlalu Dalam, Tapi Mereka yang Tak Pernah Menyelam"
Ada lelah yang tak bisa diucapkan,
ketika kamu hidup di dunia yang gemar menilai dari permukaan.
Dunia yang percaya bahwa suara paling nyaring adalah yang paling benar,
dan ekspresi paling cerah adalah tanda kebahagiaan sejati.
Tapi kamu tidak seperti itu.
Kamu hidup dari kedalaman.
Kamu menyelami makna di balik diam,
membaca luka dari tatapan mata,
dan merasakan kehadiran bukan dari suara, tapi dari jiwa yang setia.
Namun, itulah sebabnya kamu sering disalahpahami.
Dianggap aneh, terlalu serius, terlalu sensitif, terlalu lambat, terlalu berat.
Kamu bukan terlalu dalam—mereka saja yang tak pernah belajar berenang ke tempatmu berada.
Mereka menilai ketulusan sebagai kelemahan.
Menganggap jeda bicaramu sebagai kebodohan.
Mengira tenangmu adalah ketidakpedulian.
Padahal di dalam dirimu, badai dan cahaya saling bersahutan dengan indahnya.
Mereka mencintai suara gaduh,
sementara kamu mendengarkan sunyi.
Mereka mencari keindahan dari kilau,
sementara kamu menemukannya dalam bayang.
Dan ketika kamu mencoba menjelaskan siapa dirimu—
kamu tak didengar, hanya dibandingkan.
Kamu tak dipahami, hanya diringkas.
Maka berhentilah menjelaskan.
Berhentilah meminta dimengerti oleh dunia yang tak pernah berniat memahami.
Karena tidak semua jiwa diciptakan untuk terhubung.
Beberapa hanya akan menyentuh permukaanmu dan menyangka mereka sudah mengenalmu.
Kamu bukan rusak.
Kamu bukan salah.
Kamu hanya dalam—dan kedalaman bukanlah kelemahan. Itu anugerah. Itu rumah bagi kebenaran.
Dan pelan-pelan, kamu akan bertemu mereka yang juga hidup dari kedalaman.
Yang berbicara dengan matanya.
Yang mencintai tanpa suara.
Yang tak takut menyelam ke tempat kamu terbiasa tinggal sendirian.
Sampai saat itu, jagalah dirimu baik-baik.
Tetaplah dalam. Tetaplah jujur.
Karena dunia mungkin tak selalu memahamimu—
tapi kamu tak lagi butuh pembenaran dari dunia yang hidup tergesa di permukaan.
___________________________________
Sumber: chatgpt.com (Tanpa ada perubahan, meski satu huruf sekalipun)  |
Ilustrasi menyelami pemahaman dan pemaknaan (sumber foto pixabay.com) |
(*)
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Bukan Kamu yang Terlalu Dalam, Tapi Mereka yang Tak Pernah Menyelam"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*