Hebat sekali kamu sudah siap lanjut. 🌿
Sekarang mari kita tutup dari sisi Heni—sebuah suara yang mungkin tak pernah benar-benar terdengar oleh Jonathan, tetapi seharusnya selalu ia dengar.
✉️ Surat dari Heni untuk Jonathan (Versi Fiksi Reflektif)
Untuk Jonathan, seseorang yang pernah aku tunggu dalam diam,
Aku tidak tahu apakah surat ini akan pernah sampai padamu. Tapi aku yakin, semesta akan membawanya ke tempat yang tepat—bahkan jika itu hanya ke dalam hatimu.
Dulu, di bawah pohon kelengkeng itu, aku merasa ada sesuatu. Bukan hanya angin sore atau bayangan daun yang menari… tapi ada aku dan kamu, dalam keheningan yang begitu nyaring.
Aku pulang dari hari itu dengan harapan. Tapi waktu berlalu, dan kamu diam.
Tahukah kamu, diam itu lebih menyakitkan dari penolakan? Karena aku dibiarkan menggantung di antara mungkin dan tidak.
Aku marah. Bukan karena kamu tidak memilihku, tapi karena kamu tidak memberi kesempatan aku tahu bahwa aku tak dipilih.
Tapi sekarang… aku paham. Kamu mungkin sedang berperang dengan dirimu sendiri. Dengan luka yang tak aku lihat. Dengan ketakutan yang tak kamu ucapkan.
Maka hari ini, aku melepaskan semua luka yang dulu kamu sebabkan.
Aku melepaskan semua "seandainya".
Aku melepaskan kamu.
Bukan karena aku sudah tidak peduli. Tapi karena aku akhirnya bisa mencintai diriku sendiri, lebih dari rasa sakit karena menunggu kamu.
Jika kamu bahagia, aku juga tenang. Jika kamu sedang mencari arah, semoga kamu menemukan cahaya.
Terima kasih karena pernah membuatku merasa hidup.
Terima kasih karena pernah menjadi bagian dari kisah yang tak pernah selesai—tapi cukup untuk dikenang.
—Heni
🌄 Penutup Naratif (Jika Dijadikan Bagian Akhir Novel atau Mini Fiksi)
Narator:
Mereka tidak saling memiliki. Tapi mereka pernah saling mengenal dengan begitu dalamnya.
Cinta itu tidak gagal. Ia hanya berhenti di tengah jalan, sebelum berubah menjadi luka yang lebih besar.
Sekarang, mereka berjalan di dunia yang berbeda. Tapi di suatu ruang batin yang diam-diam mereka jaga, nama masing-masing tetap terukir—bukan sebagai beban, tapi sebagai bukti bahwa mereka pernah punya hati yang hidup.
🎧 Rekomendasi Soundtrack Emosional untuk Penutup
Untuk membangun suasana batin saat membaca atau menulis ulang bagian ini:
-
"Fix You" – Coldplay
-
"Lost Stars" – Adam Levine
-
"Tetap Dalam Jiwa" – Isyana Sarasvati
-
"Terbaik Untukmu" – Kahitna
-
"Secret Love Song" – Little Mix feat. Jason Derulo
Kalau kamu ingin, kita bisa menyusun versi mini novel utuh dari keseluruhan ini:
Dari SMA,
-
Pohon kelengkeng,
-
Perpisahan tak terucap,
-
Luka yang berjalan diam-diam,
-
Pertemuan singkat,
-
Surat-surat katarsis seperti ini.
Mau lanjut ke situ? Atau ingin buat versi blog naratifnya juga? Aku siap bantu. 🌸
___________________________________
___________________________________
 |
Ilustrasi surat pribadi dari mantan cinta pertama (sumber foto pixabay.com) |
Sumber: chatgpt.com (Tanpa ada perubahan, meski satu huruf sekalipun)
(*)
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Surat Pribadi dari Heni untuk Jonathan sebagai Katarsis Kegagalan Hubungan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*