Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Judul Puisi: Getir

Getir

ini aku yang aku
kamu tak perlu tahu
aku yang memamg aku
usahamu, bahagiamu, milikmu


bisalah kamu
semenjak berdiri
menantang dan berbangga
kamu itu hanya kutu

aku tak peduli
pertujukanmu basi
aku mati tak menahu
menutup semua indra


ini aku yang aku
kamu harus tahu
karena ini adalah kehendakku\
turutilah atau pergilah

 




Baca tulisan menarik lainnya:

Inspirasi: Percakapan antara Suami dengan Istri


Oleh : Banjir Embun

Istri        : Pa tetangga kita kulkas dan tv nya baru.
Suami    : Emang kenapa mah? (berusaha tetap dingin)
Istri        : Gak pa-pa sih pa, andai rumah kita ada yang baru juga pasti enak pa.....
Suami    : Mama kan sudah tau sendiri tipikal papa itu seperti apa




Baca tulisan menarik lainnya:

Judul Puisi: Tesis


Tesis


Oh tesisku harapanku
Kau menggodaku
Menggelitik memaksaku
Akhirnyapun aku menikmatimu
                Tesis, kenapa bertesis?
                Mengganggu dan membebani
                Keterpaksaan yang membosankan
                Namun aku telah menjinakkanmu
Awal sebuah harapan
Pijakan pintu gerbang
Arah puncak kesuksesan
Ku nikmati dan ku paksa
                Semoga tesisku bisa
                Oh........ andai tesis itu gak ada
                Itu menjadi impian kosong
                Nikmatilah, kuasailah, lalu taklukanlah........
                Selamat bertesis kawan..............            




Baca tulisan menarik lainnya:

Judul Puisi: Lemah Lelaki Terhina



Puisi ini buat manusia yang lebih memilih kehidupan akhirat dari pada dunia.




Baca tulisan menarik lainnya:

Judul Puisi: Hutan Hijau






Hutan Hijau
Oleh: A. Rifqi Amin  (Banjir Embun)

Di sini tempatku
Hijau, sejuk, nan rindang
Pemandangan telah memanjakan
Udara yang menyegarkan
                Keadaanmu manarik hatiku
                Ingin aku terus berlama
                Menikmati keteduhan ini
                Hatiku terbisu menghirupmu
Jiwaku tenang, hatipun senang
Gemercik suara sungai
Memancingku bermain air
Berendam dan mencuci muka
                Ini adalah surgaku
                Surga ketenangan dan kehidupan
                Tiada banding dengan apapun
                Bahkan wisata manapun
Oh......hutanku
Kau menemaniku
Memeluk hatiku
Menjadikanku berkelana
Hingga menemukan inspirasi dan motivasi




Baca tulisan menarik lainnya:

Judul Puisi: Berpuisi


Berpuisi

Oleh: A. Rifqi Amin (banjir embun)


Menulis menjadi  jiwaku
Berangkai kata adalah nyawaku
Keluh dan hidupku tertumpahkan
Menjadi paduan romansa kehidupan
                Saat sendiri atapun bosan
                Saat bingung atau berfikir renta
                Meskipun nekat dan memaksa
                Semuanya terangkai spontan
Walau sulit diartikan
Membingungkan dan tercecer-cecer
Biarlah aku yang menyanggupinya
Menerima dan menghayatinya
                Rangkulah puisiku
                Ucapkan penuh kenikmatan
                Sepenggal-penggal atau semuanya
                Cukup membuatku terhanyut




Baca tulisan menarik lainnya:

Puisi: Waras

Waras

Apa arti Waras?
Wajarkah? atau tidak gila?
Apakah kamu waras?
Jika memang waras apakah benar?


Ah.... kau itu
Selalu mendikotomikan kewarasan semaumu
Kamu itu gak waras
Coba liat ujung pantatmu
Itulah ketidak warasanmu

Kamu memang berkedok waras
Kamu tidak waras
Jangan mengaku waras
Jika memang waras lihatlah lubangmu
memang benar kamu tidak waras


Ah.....kau itu memang tak waras
Apa kamu kira aku juga tak waras?
Kewarasanku melebihi berat otakmu
Bahkan tak warasmu semakin menjadi
Hingga kamu tak bisa mengertiku




Baca tulisan menarik lainnya:

Puisi: karya puisi

karya Puisi


saat galau seperti ini aku berpuisi
mengalir apa adanya tanpa dosa
tanpa beban ataupun kepusingan
tanpa pandang bulu indah atau tidak
tapi bagiku sangat indah

puisi ini untukku
untuk semuanya yang mengertiku
aku berharap kalianpun begitu
dan ini adalah awalku tanpa akhir

begitu juga kisahku
akan tergambar dalam puisiku
karyaku, ini karyaku
murni karyaku, bukan curian!

tak mengutip dari siapapun
hanya kukutip dari hatiku
kukutip sesukaku
karena kutipan ini dari bisikan hati
hati yang dalam





Baca tulisan menarik lainnya:

puisi: seribu puisi

seribu puisi

kegundahan ini tak terpuaskan
hati tertelan badai kenikmatan
sungguh kenyataan surgawi
bahkan tak terbanding seribu puisi

aku kalah, entah kalah sampai kapan
aku gundah, entah kunikmati sampai kapan
kenyataan yang menjadi surga
dan akan kuperkosa untuk kebahagiaan


ini adalah cerita gilaku
sejak aku kehilangan idealisku
aku termalaskan oleh kenikmatan
dimanjakan kenyataan yang menipun

dihanyutkan surgawi palsu
diterjang kemapanan semu
ditidurkan oleh kepalsuan
dimatikan pada hati dan logikaku




Baca tulisan menarik lainnya:

puisi: Gila


Gila




Baca tulisan menarik lainnya: