Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

5 Alasan Suami Menafkahi Istri hanya Mentok di Batas Minimal Kepantasan dan Sekadar Hendak Menggugurkan Kewajiban

 Kewajiban suami dalam menafkahi istrinya secara minimal alias batas terbawah (level pas-pasan) sehingga tidak menzalimi istri yaitu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Terkait kualitas dan kuantitasnya tentu tergantung kebiasaan masyarakat sekitar. Terpenting, nafkah yang diberikan pantas atau tidak menyalahi keumuman.





Baca tulisan menarik lainnya:

Penyebab Utama Kenapa Gen Z Aktif Berkomentar Serampangan di Medsos

 Akhir-akhir ini banyak ditemukan komentar, status medsos, ataupun postingan dari gen Z yang tampak ngawur. Di mana, yang dimaksud dengan gen Z di sini adalah generasi manusia yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Artinya, di tahun 2024 ini mereka berada di kisaran usia  12 - 27 tahun. Populasi yang masih sekolah di SMP dan SMA, masih kuliah, dan masih berada di usia prima untuk produktif bekerja.





Baca tulisan menarik lainnya:

Mental Individu yang tidak ada Rasa Malu telah Menjadi Beban Keluarga Merupakan Ciri Orang yang Sulit Sukses

 Tidak ada rasa malu karena telah kerap menggantungkan nasib kepada teman, rekan kerja, keluarga, atau siapapun sesama insan merupakan ciri orang yang bakal sulit sukses. Tipe individu seperti itu sangat oportunis, maunya menang serta enak sendiri, suka menempuh jalan instan, malas-malasan, tak inovatif, enggak kreatif, hingga gemar menuntut tanpa mau introspeksi diri.





Baca tulisan menarik lainnya:

Bukan tentang Harga, tetapi Terkait Kenyamanan dan Keamanan

 Nilai suatu barang tidak sekadar dilihat dari berapa harga dan bagaimana bentuknya. Melainkan pula, terkait sejauh mana fungsi atau manfaat yang diperoleh ketika memakainya. Tiga di antaranya meliputi mempunyai peran dalam memberikan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan. Kalau harganya sangat tinggi tetapi nyatanya tak bisa dipakai dengan semestinya lantas untuk apa?





Baca tulisan menarik lainnya:

Jangan Remehkan Gaji Kurir atau Tukang Paket Ekspedisi

 Sederhana saja, guna mampu memahami tentang kisaran penghasilan profesi tertentu disebut besar atau kecil serta cukup atau kurang untuk kebutuhan sehari-hari sebetulnya bisa dilihat seberapa banyak yang mau bekerja di bidang itu. Di mana, hal yang paling utama untuk patut disadari bahwa jika masih banyak orang bertahan untuk mengais uang di bidang pekerjaan tertentu maka boleh dibilang berkemungkinan besar bayaran atau gaji yang diterima sudah lumayan memuaskan menurut pekerjanya.





Baca tulisan menarik lainnya:

Hati-hati Terhadap Keberadaan Wali Majdub Palsu

 Waliyullah atau kekasih Allah tidak perlu dicari-cari di mana keberadaannya. Siapa saja, tidak boleh mengklaim diri sebagai walau. Begitu pula, sebaiknya tak boleh pula sembrono mengatakan orang dengan ciri khas dan keunikan tertentu sebagai seorang wali. Sebab, barang kali Allah Subhanahu wa ta'ala memang sengaja ingin menyembunyikan para wali-Nya.





Baca tulisan menarik lainnya:

5 Tips Terlepas maupun Terhindar dari Judi Online, Pinjaman Online, dan Paylater agar Hidup Tenang

 Kebelet kaya, ingin mengambil jalan pintas, merasa pintar untuk menangani risiko dari keputusan yang telah diambil, rasa penasaran yang besar, hingga ingin mengelabui pihak lain merupakan sebagian ciri dari orang ber-SDM rendah. Sayangnya, mereka tidak menyadari dan tak mau mengakui kalau punya kelemahan seperti itu.





Baca tulisan menarik lainnya:

Puisi: Tuhan, Aku Sudah Tak Punya Siapa-siapa

 Tuhan, Aku Sudah Tak Punya Siapa-siapa





Baca tulisan menarik lainnya:

Sebelum Benar-benar Mencapai Standar Kaya yang Ideal, Dilarang Membeli dan Melakukan Hal-hal Berikut

 Menjadi pribadi yang sadar diri, tahu diri, dan sadar posisi sangatlah penting di zaman digital seperti sekarang ini. Dengan maksud lain, sebelum menghadapi atau malah "melawan" orang lain sebaiknya pastikan dulu sudah memahami faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan hambatan) dalam mengatasinya. Baru setelah betul-betul matang boleh diputuskan tindakan.





Baca tulisan menarik lainnya:

Standar Kaya yang Ideal di Zaman Dulu hingga Era Digital seperti Sekarang

 Di atas langit masih ada langit. Di atas orang kaya masih ada yang lebih kaya. Oleh sebab itu, jangan gunakan standar yang sama di tempat lain serta waktu yang berbeda saat ingin menunjukkan harta kekayaan. Boleh jadi, di kampung halaman asal tempat tinggal tergolong orang kaya. Namun, di kampung lain ternyata termasuk golongan orang-orang jajaran ekonomi kelas bawah.





Baca tulisan menarik lainnya:

Betapa Meruginya Aku, Tatkala Sesudah Mati Tetap Mendapatkan Azab

 Di zaman yang sudah "liar" seperti sekarang, sungguh untuk menjalani kehidupan di dunia begitu terasa berat. Jumlah atau populasi manusia teramat banyak. Persaingan menjadi jauh lebih ketat. Sifat jahat manusia juga lebih mengerikan dibanding masa lalu. Mulai dari bermuka dua, berkhianat, menusuk dari belakang, menjerumuskan, menjatuhkan, manipulatif, egois, agresif meneror, hingga menghina.





Baca tulisan menarik lainnya:

Ciri-ciri Orang Tua Durhaka pada Anak

Istilah "durhaka" dan "kualat" merupakan senjata yang sering digunakan oleh sebagian orang tua, khususnya ibu, untuk menakut-nakuti ataupun mengancam anaknya. Di sisi lain, juga tak kalah sungguh teganya yaitu kerap mengungkit jasa orang tua saat membesarkan anaknya waktu masih kecil dulu sembari berkata "Kamu bisa lahir dan bisa besar dari kecil hingga sekarang gara-gara ada orang tua."





Baca tulisan menarik lainnya:

4 Perkara yang Disembunyikan Allah Agar Manusia Tidak Meremehkan Setiap Amalan

 Manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya semestinya harus sadar diri dan tahu diri. Enggak boleh berbuat dan berpikir melebihi di luar kewenangan atau ranahnya. Dilarang memaksakan diri untuk mengetahui segala sesuatu di balik rahasia yang sejatinya memang jauh lebih berfaedah ketika tetap tertutup rapat. Biarlah cukup Allah saja yang tahu.





Baca tulisan menarik lainnya:

Waspada pada Teman Berprinsip "Jika Bisa Dikelabui maka akan Ditemani, tetapi bila tak Dapat Dicurangi maka Bakal Diperangi"

 Perilaku berpolitik, bersiasat, berstrategi, atau semacamnya dalam berinteraksi sosial bukan cuma dilakukan oleh para petinggi suatu negeri. Dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari sejatinya juga tak bisa dilepaskan oleh semua hal yang disebutkan barusan. Bedanya barangkali taktik dan metode yang diterapkan tidak serumit dan seserius yang diterapkan oleh para kaum elit yang sudah terbiasa memegang uang gede dan merasakan jabatan formal yang bergengsi.





Baca tulisan menarik lainnya:

Tanda-tanda Seseorang Telah Ridho pada Takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala

 Barangsiapa yang ridho pada Allah dan sebaliknya Allah pun ridho terhadapnya sungguh dia telah menjadi manusia beruntung. Dengan maksud lain, orang yang memperoleh ridho Allah sejatinya merupakan manusia yang memperoleh sebagian (secuil) rahmat-Nya. Dengan kata lain, ridho Allah dapat disebut sebagai salah satu wujud dari kepingan alias puing-puing rahmat yang diberikan oleh-Nya pada insan yang terpilih.





Baca tulisan menarik lainnya:

5 Alasan Seseorang Ogah Memeluk Maupun Menerima Ajaran Islam

 Hidayah berada di Tangan Allah Subhanahu wa ta'ala. Oleh sebab itu, kita sebagai Muslim yang ramah serta baik enggak perlu risau dan galau tatkala mendapati orang di sekitar maupun orang terkenal masih begitu tampak ogah memeluk agama Islam secara sungguh-sungguh. Lebih dari itu, seseorang masuk surga bukan karena amal ibadah yang telah dilakukan, melainkan semata-mata karena rahmat Allah.





Baca tulisan menarik lainnya:

Puisi: Duhai Tuhanku Maafkan Daku

Duhai Tuhanku Maafkan Daku





Baca tulisan menarik lainnya:

Puisi: Tetangga Tua Bangka Keparat Tukang Fitnah

 Tetangga Tua Bangka Keparat Tukang Fitnah

Oleh: Jonathan F.


Urusi saja hidupmu yang sangat ruwet

Jangan ikut campur kehidupan tetangga yang sudah madep mantep

Tak perlu urusi tetanggamu yang telah bahagia tanpa mengganggumu

Jangan kamu rusuhi ketenangan hidup tetanggamu


Jadi tetangga janganlah koar-koar aktif berbuat ghibah maupun fitnah

Jaga mulutmu itu yang kulitnya sudah mulai keriput dan kian tua renta

Enggak takutkah kalau kau sudah mati kuburanmu dikencingi?

Tak khawatirkah saat kau mampus anakmu menangis hanya basa-basi?


Betapa menyedihkan nasib anakmu itu setelah kau tinggal membusuk di dalam tanah

Mereka berseteru rebutan warisan yang kau tinggalkan tak seberapa

Oleh sebab itu, segera sadarlah wahai si tua yang segera bertemu ajal

Sebelum kamu mati, tinggalkanlah yang baik-baik sebagai kenangan indah


Dasar kamu itu tua bangka keparat yang tak tahu diri

Harusnya kamu itu mengurusi keluargamu sendiri

Tidak usahlah jadi tukang fitnah lagi

Enggak perlu mengurusi tetanggamu yang ingin mencari kebahagian dengan menyendiri


[BanjirEmbun/12/05/24]


Catatan: Puisi hanya ditujukan untuk orang yang sudah cukup umur. Kalangan bocil dan usia sekolah dilarang keras membacanya! Di mana, sudut pandang puisi ini merupakan "penglihatan" dan pengalaman pribadi tanpa melihat fakta-fakta maupun kisah/cerita hidup orang lain yang barangkali lebih tragis.


Ilustrasi orang berumur tua, tetapi tak tahu diri (sumber Pixabay.com/ stevepb)






Baca tulisan menarik lainnya:

Orang yang Berbohong Sejatinya Membohongi Diri Sendiri, Begitu Pula yang Menipu Sebenarnya Mengelabui Sanubarinya

Banjirembun.com - Orang tua, pasangan, anak kandung, teman dekat, orang sekitar, hingga orang yang pernah diajak komunikasi semuanya itu merupakan bagian dari diri individu. Secara pribadi, seseorang tidak bisa terlepas dari hubungan "kesatuan" tersebut. Dengan kata lain, mereka semua merupakan bagian dari diri sendiri yang tak boleh diabaikan.





Baca tulisan menarik lainnya:

Tak Perlu Takut Tentang Nasib dan Rezeki Anak Kandung, Khawatirlah Terhadap Azab Sesudah Mati

 Banjirembun.com - Setelah mati tiba semua kehebatan dan kesuksesan yang diraih saat hidup di dunia pasti ditinggalkan. Di alam baka seorang yang sudah meninggal dunia tak akan bisa lagi turut campur memperebutkan hal-hal yang tampak manis oleh mata. Begitu pula, tak mampu cawe-cawe tentang bagaimana kelak nasib dan rezeki anak kandung sesudah ditinggal mati.





Baca tulisan menarik lainnya:

Ketika Jamaah Pria Menjadikan Masjid sebagai Tempat Bergosip

 Salah satu manfaat Masjid bagi umat Islam yang aktif sholat berjamaah di Masjid ialah dapat menjadi bagian dari lokasi untuk membentuk komunitas sosial. Tentunya, komunitas itu bernama "jamaah sholat" yang ditandai dengan ikut memakmurkan Masjid. Artinya, hanya dengan ikut aktif sholat berjamaah di Masjid sejatinya dengan sendirinnya seseorang telah masuk di dalam komunitas Muslim tertentu.





Baca tulisan menarik lainnya:

3 Alasan Orang yang Menzalimi Kita Tak Kunjung Kena Azab

 Merasa tersakiti, teraniayai, atau terzalimi pernah dilakukan oleh semua manusia yang sudah punya akal sehingga mampu berkomunikasi. Dengan demikian, seorang bayi (balita) dalam kondisi otak normal/wajar sangat mungkin melakukan hal seperti itu.





Baca tulisan menarik lainnya:

Logika Sederhana yang Masuk Akal untuk Membantah Bumi ini Berbentuk Bulat

 Bumi ini datar atau bulat? Sebuah pertanyaan yang menjadi bahan diskusi cukup menarik antara kaum penganut bumi datar dengan kaum berkeyaninan bumi ini bulat. Di mana, masing-masing dua pendapat itu punya metode sendiri dalam menghasilkan atau menyimpulkan teorinya.





Baca tulisan menarik lainnya:

5 Alasan Kenapa Sebaiknya Punya Simpanan Uang Mengendap Minimal 1 Juta dalam Setiap Bulan

Ada pernyataan "Rezeki habis masih bisa dicari." Terdapat lagi "Uang tak bakal dibawa mati, tak perlu dipikirkan setengah mati." Muncul pula "Rezeki sudah ada yang mengatur, untuk apa menabung?" Itulah sejumlah ungkapan dari orang-orang yang menanggap bahwa menabung duit seolah perbuatan sia-sia. Bahkan, menuduh orang yang menabung sebagai pihak yang disebut pelit dan egois.




Baca tulisan menarik lainnya:

8 Jenis Pengeluaran Uang Tak Terduga yang harus Dipersiapkan Berupa Tabungan Agar Tak Bikin Malu

  Selama ini pengeluaran tak terduga yang tentu tidak dapat diprediksi, kerap kali dikaitkan dengan keperluan atau urusan yang hanya menyangkut diri pribadi. Padahal, sebagai makhluk sosial semestinya tidak boleh egois sehingga disediakan pula anggaran mendadak untuk membantu maupun sekadar memberi hadiah kepada sesama. Tidak harus berupa duit, tetapi bingkisan sederhana juga bukan masalah asalkan pantas.





Baca tulisan menarik lainnya: