Oleh: A. Rifqi Amin
Sepi tak bertepi
Lenyap tak terlelap
Rantuan pemula ternekat
Meski ancaman sekarat
Rendah sudah nadiku
Terasa berat langkahku
Memang sampai inikah aku?
Semua masih terasa kaku
Terasa nikmat batin ini
Coba mencoba bertahan
Memperkosa kepenatan hati
Memperdaya perubahan
Tak Ingin sekedar tertahan
Namun ada peningkatan
Dari yang dulu terperdaya
Menjadi sekarang yang adidaya
Kawan, merantu itu indah
Terlebih bagi pemuda rumah
Jadilah kamu dirimu yang bebas
Pergi ke mana hingga puas
Turuti hati kecilmu
Bukan nafsumu, dendam, atau amarahmu
Rantaun tak butuh semua itu
Rantuan adalah ilmu dan seni menyatu
Di
Rantuan 8 Desember 2013
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Puisi: Rantauan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*