Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Ternyata Bambu Bukanlah Pohon Tapi Rumput, Berikut Penjelasannya



Siapkan diri untuk menarik nafas dalam-dalam. Sebab kalian akan kaget mengetahui kebenaran "baru" ini. Ternyata bambu merupakan tanaman berjenis rumput. Yups, kalian tidak salah baca. Bambu merupakan rumput raksasa dalam arti sebenarnya. Ia adalah tanaman berjenis rumput-rumputan.


Secara kaidah biologi bambu tidak termasuk dalam rumpun atau keluarga pepohonan. Sebab ciri-ciri yang melekat pada bambu, semuanya lebih mirip dengan rumput daripada pohon. Ia dengan rumput berada dalam satu famili. Di mana, ia merupakan satu-satunya jenis rumput terbesar dari pada kerabatnya yang lain.


ilustrasi rumput bambu (sumber gambar)

Tanaman bambu hanya tumbuh di wilayah tertentu. Sebagian besar tumbuh di bagian negara Asia. Sedang sebagian lain tumbuh pada benua Afrika dan Amerika sebelah selatan. Di mana, tercatat lebih dari 500 jenis bambu tumbuh di seluruh dunia. 


Sebagaimana rumput, bambu juga memiliki bunga. Ia memiliki "biji" atau buah yang berbentuk mirip biji gandum. Layaknya rumput lain, bambu juga  dapat tumbuh di tanah yang kurang subur, pinggir tebing, atau tanah curam. 


Bambu senantiasa hidup merumpun. Berdekatan satu sama lain seperti halnya jenis rerumputan umumnya. Seringkali, antara satu pohon dengan pohon berdekatan lainnya, usianya terpaut jauh. Akibatnya ketika panen harus ditebang pilih.


Ketika bambu sudah mulai beranjak remaja maka akan mengalami pertumbuhan cepat. Paling tidak setiap hari mampu tumbuh 41 cm hingga tinggi maksimumnya sekitar 30-an meter. 


Bambu banyak manfaatnya bagi manusia. Misalnya untuk membangun rumah, perabotan rumah, kerajinan tangan, menciptakan efek teduh, hingga sebagai tanggul pengokoh pada tebing, curaman, atau sungai.


Lebih dari itu tanaman bambu dapat menjadi olahan masakan yang nikmat. Sayangnya, sekarang ini budidaya tanaman bambu sangat berkurang drastis. Masyarakat sudah tidak menjadikan bambu sebagai komoditas utama.



Tak hanya itu, bambu nyatanya juga diklaim sebagai tumbuhan yang setidaknya mampu memproduksi 35% oksigen lebih banyak dari tanaman lain.  Hal tersebut tentu akan jauh beda bila dibandingkan dengan tanaman sejenisnya dari keluarga rerumputan. Sebut saja seperti suket teki, alang-alang, padi, dan gandum.


Bambu tanaman berkayu atau bukan?

Bambu bukanlah kayu. Sebab ciri-ciri biologisnya tidak memenuhi syarat disebut kayu. Namun demikian, dia dapat dikatakan sebagai rumput yang mempunyai sifat kayu. Sifatnya yang mirip itu tidak hanya karena bisa dipakai untuk kebutuhan rumah tangga tapi juga ada beberapa sifat fisik bambu yang mirip kayu.


Berikut ini beberapa alasan mengapa bambu tidak layak disebut sebagai kayu. Di antaranya  yaitu:


1. Tak berkambium

Dibalik kulit "pohon" bambu tak terdapat kambium. Padahal umumnya tumbuhan yang disebut kayu harus memiliki kambium.


2. Bukan tanaman monokotil

Bambu tidak memiliki "ruas" biji untuk tempat membelah secara mudah. Ia juga berakar serabut. Selain itu bambu memiliki batang yang berongga.


Setelah membaca tulisan ini diharapkan kalian akan lebih luas lagi wawasannya. Terima kasih telah membaca. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga bermanfaat.








Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Ternyata Bambu Bukanlah Pohon Tapi Rumput, Berikut Penjelasannya"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*