Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

5 Bukti Nyata, Rasional, dan Dalil Tentang Islam Bukan Agama untuk Bangsa Arab Saja

Banjirembun.com - Selama ini Islam selalu dikaitkan dengan Arab. Bahkan ada yang lebih ekstrim menyatakan bahwa ajaran atau hukum-hukum di Islam berkaitan dengan bangsa Arab. Semua itu salah. Arab hanya jadi tempat lokasi lahirnya Islam dan menjadi bahasa kitab suci umat Muslim.


Tentu pernyataan di atas menghapus dan menampik anggapan bahwa Islam cuma dikhususkan bagi orang Arab. Sebuah ironi orang yang tak kenal dengan Islam dan tidak pernah mempelajari Islam secara mendalam tapi menyimpulkan sekena dan semaunya sendiri.

Sesungguhnya banyak sekali dalil baik itu ayat al Quran maupun hadits yang sahih yang menjelaskan dengan gamblang Islam adalah agama universial. Menjadi rahmat bagi seluruh semesta alam. Bukan rahmat yang cuma ditujukan bagi penduduk semenanjung Arab.


Berikut ini lima bukti di dunia nyata maupun dalil yang menyatakan bahwa Islam bukan agama bangsa Arab.


1. Terabadikan di Ayat-ayat al Quran

Ayat-ayat al Quran di bawah ini sudah jelas maksud atau artinya. Tidak menimbulkan multi tafsir di kalangan para ulama. Kendati ada perbedaan penafsiran itu cuma rincian saja. Bukan masalah pokok sehingga dapat merubah nilai utama kandungan ayat.


QS. al Anbiya ayat 107:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ - ١٠٧

Artinya:

Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh Alam. 108.


QS. Saba' ayat 28:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا كَاۤفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

Artinya:

Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.


QS. al Araf ayat 158:

قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ جَمِيْعًا ۨالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهِ النَّبِيِّ الْاُمِّيِّ الَّذِيْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَكَلِمٰتِهٖ وَاتَّبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ - ١٥٨

Artinya:

Katakanlah (Muhammad), "Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua Yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selian Dia Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia agar kamu mendapat petunjuk."


Tentu masih ada ayat-ayat selain yang di atas. Silakan kalian cari dan pelajari sendiri. Mintalah bimbingan orang yang sholeh dan yang benar-benar paham (faqih) tentang ilmu agama. Hal itu agar kalian semakin mendalam dalam mempelajari Islam. Bukan sepotong-potong di internet.


2. Tertulis di Hadits yang Sahih

Hadis adalah perkataan, perintah, jawaban, petunjuk, perbuatan, sikap, keputusan, atau hal apapun yang datang langsung dari Rasulullah. Baik al Quran maupun Hadits semuanya sudah tercatat dan ditulis tidak lama setelah Rasulullah wafat. Sebagian lagi dihafalkan dari generasi ke generasi.


Berikut ini hadis sahih Bukhari nomor 323:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ هُوَ الْعَوَقِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ قَالَ ح و حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ النَّضْرِ قَالَ أَخْبَرَنَا هُشَيْمٌ قَالَ أَخْبَرَنَا سَيَّارٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ هُوَ ابْنُ صُهَيْبٍ الْفَقِيرُ قَالَ أَخْبَرَنَا جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ قَبْلِي نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا فَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ وَأُحِلَّتْ لِي الْمَغَانِمُ وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً


Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sinan] -yaitu Al 'Awaqi- telah menceritakan kepada kami [Husyaim] berkata. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin An Nadlr] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Sayyar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yazid] -yaitu Ibnu Shuhaib Al Faqir- berkata, telah mengabarkan kepada kami [Jabir bin 'Abdullah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada orang sebelumku; aku ditolong melawan musuhku dengan ketakutan mereka sejauh satu bulan perjalanan, dijadikan bumi untukku sebagai tempat sujud dan suci. Maka dimana saja salah seorang dari umatku mendapati waktu shalat hendaklah ia shalat, dihalalkan untukku harta rampasan perang yang tidak pernah dihalalkan untuk orang sebelumku, aku diberikan (hak) syafa'at, dan para nabi sebelumku diutus khusus untuk kaumnya sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia."


Adapun hadis lainnya yaitu dari Musnad Ahmad nomor 20337:

حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ ابْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ الْأَعْمَشُ عَنْ مُجَاهِدِ بْنِ جَبْرٍ أَبِي الْحَجَّاجِ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ اللَّيْثِيِّ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُوتِيتُ خَمْسًا لَمْ يُؤْتَهُنَّ نَبِيٌّ كَانَ قَبْلِي نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ فَيُرْعَبُ مِنِّي الْعَدُوُّ عَنْ مَسِيرَةِ شَهْرٍ وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا وَأُحِلَّتْ لِي الْغَنَائِمُ وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ كَانَ قَبْلِي وَبُعِثْتُ إِلَى الْأَحْمَرِ وَالْأَسْوَدِ وَقِيلَ لِي سَلْ تُعْطَهْ فَاخْتَبَأْتُهَا شَفَاعَةً لِأُمَّتِي وَهِيَ نَائِلَةٌ مِنْكُمْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مَنْ لَقِيَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا قَالَ الْأَعْمَشُ فَكَانَ مُجَاهِدٌ يَرَى أَنَّ الْأَحْمَرَ الْإِنْسُ وَالْأَسْوَدَ الْجِنُّ

Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Ibnu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Sulaiman Al A'masy] dari [Mujahid bin Jabr Abul Hajjaj] dari [Ubaid bin Umair Al Laitsi] dari [Abu Dzar] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diberi empat hal yang tidak diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku; aku ditolong dari rasa takut sehingga musuhku dijadikan takut sepanjang perjalanan satu bulan, bumi seluruhnya di jadikan mesjid dan tempat yang suci bagiku, dihalalkan ghanimah untukku yang tidak pernah dihalalkan kepada seorangpun dari Nabi sebelumku, dan aku diutus kepada orang berkulit merah maupun hitam serta dikatakan kepadaku 'memohonlah pasti kamu akan diberi', maka hal itu aku sembunyikan sebagai syafaat kepada Ummatku dan dia pasti akan kalian dapatkan atas izin Allah bagi siapa yang bertemu dengan Allah 'azza wajalla sedang dia tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatu apapun." Al A'masy berkata, "Mujahid berpendapat bahwa yang merah itu adalah golongan manusia dan yang hitam itu adalah golongan Jin."


3. Ada Sahabat Nabi yang Non Arab

Sahabat Nabi adalah orang beriman yang hidup sezaman dan pernah bertemu langsung dengan Nabi. Walau sudah masuk Islam serta di zaman yang sama dengan Rasulallah tapi tidak pernah bertemu beliau bukanlah disebut sebagai sahabat. Tidak peduli dari bangsa manapun.

Berikut ini sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW dari kalangan di luar Arab di antara seperti:

a. Bilal Bin Rabah

Bilal bin Rabah merupakan budak berkulit hitam dari afrika (sekarang Ethiopia). Setelah dimerdekaan (bebaskan) dari perbudakan oleh sahabat Abu Bakar As Sidiq beliau menjadi sahabat nabi yang cukup dekat. Bertugas menjadi muazin di Masjid yang bersuara merdu.


b. Salman al Farisi

Salman al Farisi berasal dari Persia (sekarang di Iran dan sekitarnya). Di mana bahasa dan ciri khas tubuh tentu berbeda dengan bangsa Arab. Beliau tergolong sahabat Nabi yang cerdas dalam beberapa hal. Kontribusi terhadap peradaban umat Islam tidaklah sedikit. Kisah masuk ke pelukan Islam sungguh epik dan penuh perjuangan.


c. Suhaib ar Rumi

Suhaib ar Rumi berasal dari Romawi (sekarang eropa). Suhaib berhijrah dari Konstatinopel (sekarang turki) yang dulu masih dikuasai non Muslim menuju Makkah. Di sana dia kadang menggunakan bahasa dan diealek Bizantium (Romawi timur). Tentu orang asli Arab merasa asing dengan itu.


d. Abdullah bin Salam

Abdullah bin Salam berasal dari keturunan bangsa Ibrani. Agama asal dia adalah Yahudi. Beliau tinggal di Madinah. Setelah muncul agama Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad beliau langsung mengimaninya. Beliau menjadi sahabat Nabi Muhammad yang cukup terkenal.



Masih banyak sahabat nabi (mualaf) yang asal-usulnya yahudi. Terutama kaum yahudi yang sudah tinggal di Madinah (Yastrib) sebelum Rasulullah SAW hijrah ke sana. Begitu pula tokoh-tokoh non Arab selain di atas yang masuk Islam pada zaman beliau maupun masa khalifah sahabat, tidaklah bisa dibilang sedikit. 


4. Arab Punya Bahasa dan Lokasi yang Paling Ideal

Bahasa Arab merupakan bahasa yang unik, mudah dihafal, dan memiliki susunan bahasa (gramatika) yang unggul. Terbukti hingga kini bahasa tersebut masih terjaga hingga sekarang. Coba bandingkan dengan bahasa lain yang sudah punah atau setidaknya "bergeser" besar dari bahasa aslinya.


Baca: Menakjubkan! Ini 5 Alasan Kenapa Upaya Pemalsuan al Quran Selalu Gagal Total


Bahasa dan aksara (tulisan) Jawa sekarang ini jauh berbeda dengan bahasa dan aksara (tulisan) jawa kuno. Begitu pula bahasa inggris sekarang ini sudah berbeda dengan bahasa inggris pada Abad 15-an. Artinya orang di masa sekarang tidak "nyambung" komunikasinya dengan bangsa lalu.


Lantas manakah dari dua pertanyaan yang benar "Apakah al Quran yang menjaga bahasa arab sehingga tak luntur?" Atau "Apakah bahasa arab yang berkontribusi pada keterjagaan al Quran dari upaya pemalsuan?" Sungguh pertanyaan yang sulit dijawab sebab keduanya hampir saling terkait.


Andai lokasi agama Islam lahir bukan di arab pada saat itu mungkin Islam tidak akan sebesar ini. Mungkin Islam cuma jadi agama yang populer di negara atau bangsa tertentu. Sedang di negara lain pemeluknya sangat teramat sedikit. Justru sekarang ini pemeluk Islam terbanyak berasal dari non Arab. Silakan bandingkan dengan agama lain.


5. Arab Cuma Sebagai Perantara Bukan Tujuan

Tidak mungkin utusan Tuhan turun menggunakan bahasa baru. Tentu pesan (wahyu) yang akan disampaikan pada calon pemeluk akan sulit dipahami mereka. Allah SWT memilih tempat dan bahasa tertentu bukan karena sentimen rasisme. Justru orang yang tidak suka pada bangsa Arab sehingga menolak agama yang lahir di sanalah yang rasis.

Ilustrasi gadis Eropa memeluk Islam (sumber gambar)

Andai Islam turun di eropa dan berbahasa bangsa di sana apakah lantas mengatakan bahwa Islam hanya untuk orang eropa? Tentu itu pernyataan yang ceroboh. Kecuali memang sudah jelas ketika di dalam kitab suci tertulis bahwa agama Islam hanya khusus bagi bangsa Eropa. Arab sebagai perantara penyebaran agama terakhir bukan tujuan.





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Bukti Nyata, Rasional, dan Dalil Tentang Islam Bukan Agama untuk Bangsa Arab Saja"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*