Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Review (Ulasan) Film Mile 22


Sahabat Banjir Embun (Sabem) yang menjadi fans Iko Uwais (Pemeran utama The Raid) pasti ingin menonton film terbarunya bukan? Yups, film terbaru yang diperani cowok ganteng ini berjudul Mile 22. Bagi yang mengaku cinta Indonesia tentu sangat bangga atas keluarnya film tersebut. Bagaimana tidak, ternyata "hadirnya" simbol keindonesiaan dalam film ini tidak hanya karena ada Iko Uwais belaka. Di dalamnya juga ada beberapa pemain berwajah melayu yang fasih berbicara bahasa Indonesia.


Tidak hanya itu, dialog bahasa Indonesia juga banyak dipamerkan dalam beberapa adegan. Baik percakapan yang dilakukan oleh Iko sendiri maupun oleh beberapa peran pembantu (tokoh pembantu) lainnya. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa percakapan singkat dan samar-samar (diperkirakan melalui alat semacam radio HT) antar pemeran di film itu. Dengan digunakan bahasa negara tercinta, kita boleh sedikit bangga ya sahabat Banjir Embun. Mengingat sangat jarang sekali film sekelas holywood mau memberikan porsi banyak untuk penggunaan bahasa asing selain bahasa inggris dan bahasa rusia.


Kontribusi Iko dalam film ini tidak hanya pada akting maupun sosoknya yang sudah terkenal di film The Raid. Dia juga berperan menjadi koreografer dalam adegan perkelahian (silat). Alhasil, dalam film ini kita seakan memutar ulang model pertarungan ala Iko seperti di beberapa filmnya terdahulu. Oleh sebab itu, film ini tidak cocok untuk anak kecil. Di dalamnya banyak perkelahian dan pertumpahan darah tanpa ada sensor. Kesan sadisme dan kekerasan sangat menonjol. Bahkan di dalamnya pun juga terdapat aksi "bom" bunuh diri (menggunakan granat).


Sayangnya, ternyata tempat syuting film ini bukan di Indonesia akan tetapi di kota Bogota negara Kolombia. Meski sebenarnya film ini berkisah tentang polisi di negara Pakistan bernama Li Noor (diperankan Iko Uwais) yang berkhianat pada negaranya. Akibatnya, ia diburu untuk dibunuh oleh kelompok pasukan negara tersebut. Hal itu karena Noor memiliki informasi yang sangat rahasia. Ia lantas "mengamankan" dirinya ke Kedutaan Besar Amerika di Pakistan. Di sana, ia sempat diintrogasi habis-habisan oleh agen CIA.


Transaksi timbal balik antar Noor dengan agen CIA di kedutaan terjadi. Namun, pihak kedutaan tidak mudah percaya begitu saja. Tawaran maupun janji yang diberikan olehnya sempat mereka ragukan. Di sinilah puncak ketegangan bersama Iko Uwais dimulai. Setelah terjadi kasus percobaan pembunuhan terhadapnya, akhirnya pihak CIA memutuskan untuk membantu. Mereka mengadakan misi pengamanan khusus mengantar Noor ke Bandara untuk dinaikan pesawat Militer menuju Amerika guna mendapat Suaka Politik. Syaratnya, Noor harus memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Amerika saat ia berhasil diantarkan ke bandara.

Berbeda dari film-film internasional sebelumnya yang pernah diikuti Eko Uwais seperti Man of Tai Chi dan Star Wars: The Force Awakens, pada film kali ini bisa dikatakan Iko menjadi tokoh kunci. Dengan kata lain, dialah yang menjadi pusat perhatian dan sosok yang membuat penonton penasaran habis. Tak ayal durasi tampilnya juga cukup mendominasi. Meski sayangnya di awal cerita (prolog) Iko tidak dimunculkan, tapi setelah itu hingga akhir cerita Iko tampil begitu dominan. Bisa dikatakan karakter yang diperankan Iko sangat kuat, sehingga rumor bahwa film ini didesain khusus buat dia ada benarnya.


Seperti halnya di film Mission Impossible Fallout yang sebelumnya telah kami ulas, pada film Mile 22 ini sutradaranya juga memberikan kejutan. Mungkin ingin menimbulkan rasa penasaran pada penonton. Yakni, tidak ada kejelasan mana pemeran antagonis mana protagonis. Mana yang menjunjung moralitas dan mana yang menjadi perusak moral. Pun memiliki persamaan dalam hal drama keluarga dan moralitas tentang kesetiaan (solidaritas) pada teman seprofesi yang telah menjadi sahabat. Bedanya, film Mile 22 teramat minim bumbu komedinya serta tidak ada drama percintaan.



Langsung saja menuju penilaian angka, berikut kami sajikan kesimpulan akhir dari kami yang tertulis di bawah ini:


Alur Cerita: 8,5
Aksi tokoh: 9
Kualitas gambar (visual): 8,5
Sound Effect: 7,5
Penilaian Akhir: 8,375

Sebagai tambahan info bagi Sahabat Banjir Embun durasi Film ini hanya 1,5 jam. Mungkin hal tersebut karena Mile 22 direncanakan bukan menjadi film tunggal. Film ini masih ada sambungannya. Dari beberapa info yang kami terima film tersebut akan menjadi film trilogi. Kita tunggu dengan sabar kelanjutan dari film ini. Semoga ke depannya perfilman Holywood makin melirik aktor dan aktris Indonesia lainnya untuk diikutkan dalam dunia hiburan mereka ya sahabat Banjir Embun. Demikian ulasan dari kami, semoga bermanfaat, terima kasih telah membaca.



Mile 22 (sumber gambar gscmovies)





Baca tulisan menarik lainnya: