Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Privacy Policy · Daftar Isi · Tentang Kami

Sisi Positif Wabah Virus Corona Bagi Kemanusiaan

Jangan negatif thinking! Ucapan itu pernah didengar setiap orang dari motivator atau bahkan orang di sekitar. Memang ada benarnya. Sebab berpola pikir negatif saja tanpa disertai sisi positifnya malah akan bikin takut hingga stress. Negatif thingking memang bisa bikin jadi lebih waspada. Namun, dengan positif thinking semua akan nampak jadi "cerah".



Sebagaimana seperti yang disampaikan dalam ajaran agama bahwa "setiap ada kesusahan pasti selalu diiringi adanya kemudahan". Begitu pula dengan menggali sisi positif wabah virus corona. Pasti ada sisi positif yang justru akan memudahkan hidup kalian. Kalian akan jadi lebih rileks dalam menghadapi ancaman yang tidak bisa dibilang biasa saja.


Tepat hari kemarin tim Banjir Embun membahas sisi positif dari segi keuntungan finansial. Judul tulisan itu yaitu Ada Berkah di Balik Sakit, Setidaknya Ada 5 Berkah Pula di Balik Virus Corona. Untuk kali ini kami mengulas keberkahan wabah virus corona dari segi non materi. Lebih tepatnya menyentuh aspek rohani, psikologis, dan kemanusiaan.


Langsung saja berikut ini sisi positif wabah virus corona bagi kemanusiaan:


1. Makin Dekat pada Tuhan

Bagi kalangan beragama keimanan kepada Tuhan adalah hal mutlak. Meski kadang kadar iman itu bisa bertambah dan berkurang. Nah, keberadaan ancaman virus corona inilah yang dapat menjadi pemicu meningkatnya keimanan. Kepada siapa lagi pasrah dan berharap dalam kondisi amat terjepit selain pada Tuhan.


Ancaman virus corona merupakan ancaman mematikan. Resiko kematian yang dihadapi begitu besar dan jelas di depan mata. Manusia ibaratnya seperti ayam yang berada di kandang tempat pemotongan "eceran". Satu persatu menunggu untuk diambil guna disembelih lalu diberikan pada pelanggan. Sungguh bikin jantung dag dig dug kencang.


Baca juga:



Makin hari korban terinfeksi dan korban meninggal akibat virus corona frekuensinya makin bertambah banyak. Kondisi mengkhawatirkan tersebut bagi orang beragama merupakan kondisi masa "penggemblengan iman". Iman mereka sedang diuji. Apa benar-benar beriman atau tidak. Saat dalam situasi yang seperti itu ke mana mereka akan melabuhkan diri?


2. Makin bersatu dan gotong-royong

Coronavirus adalah musuh bersama. Sebelum ia datang menyerang dan sebelum ia menjadi tambah berkembang tentu harus dilawan bersama. Saatnya bahu-membahu mencegah hingga mengantisipasi datangnya virus corona datang ke Indonesia. Jangan sampai ketika virus corona benar-benar datang ke Indonesia masyarakat tidak siap untuk melawan.


Ketika ada satu daerah yang terdeteksi ada kasus serangan virus corona maka masyarakat harus siap untuk membantu. Entah itu dengan cara memberi sumbangan uang, memberi dukungan psikologis, atau melakukan apapun itu secara bersama asal virus corona mampu dilumpuhkan. Indonesia sudah berkali-kali terkena bencana alam. Di saat itulah juga banyak yang ikut menyumbang dan menjadi relawan mitigasi bencana.


3. Rasa simpati dan empati makin tinggi

Kasus virus corona di suatu tempat juga menjadi masalah bagi seluruhnya. Sebab bisa jadi suatu saat virus corona juga menghampiri kota-kota lain. Jangan sampai cuek atau malah bersyukur ketika suatu wilayah positif terpapar virus corona. Selama ancaman virus corona belum dapat dihentikan maka selama itu pula potensi penyebarannya bisa jauh lebih luas.

ilustrasi virus corona yang dibuat Centers for Disease Control and Prevention (CDC )Amerika (sumber gambar)


Siapapun tidak mau kehilangan orang dicintainya. Pun tidak mau kehilangan nyawa. Apalagi dengan cara terpapar virus corona. Semuanya ingin segera kembali ke keadaan semula. Tidak ada lagi ancaman virus corona. Oleh sebab itu, karena dalam situasi yang sama itu seharusnya rasa simpati dan empati juga makin tinggi. Apa yang dirasakan oleh orang lain dapat dirasakan juga bagi yang lain.


Potensi negatif akibat merebaknya virus corona

Tak hanya sisi positif, virus corona juga dapat berpotensi merusak. Baik itu merusak moral (non fisik) maupun merusak secara fisik (melakukan kekerasan). Asumsinya, orang yang menjadi bagian dari ancaman langsung virus corona akan mengalami penurunan moralitas. Mental mereka jadi rusak disebabkan putus asa dan depresi. Mereka akan begitu mudahnya berbuat anarki sebagai kompensasinya.


Tindakan penjarahan toko, minimarket, hingga toko besar sangat mungkin terjadi. Begitu pula tingkat rawan sabotase tak bisa diremehkan. Salah satu tindak sabotase terkait virus corona adalah menyebarluaskan atau menularkan wabah virus corona ke berbagai penjuru. Bisa dilakukan secara acak tanpa tujuan jelas. Bisa juga dilakukan secara tertuju pada objek-objek atau manusia berciri tertentu.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Sisi Positif Wabah Virus Corona Bagi Kemanusiaan"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*