Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Tak Perlu Heran Saat Menyadari Orang yang Rajin Salat ke Masjid Tapi Akhlaknya Buruk

Banjirembun.com - Nilai Ibadah dalam agama Islam tidak cuma dinilai dari apa yang nampak. Berapa lama, berapa sering, hingga berapa konsisten. Lebih dari itu yang utama yaitu niat yang ada di dalam hati. Seberapa rajin pun salat ke Masjid ketika niat di hati sudah salah membuat amalan itu tertolak di mata Allah.


Bisa saja orang salat ke Masjid ada maksud lain. Tujuannya tak murni ingin menyembah dan menghamba pada Allah SWT. Melainkan ingin pamer supaya dipuji lantas dianggap sebagai orang alim. Alasan rajin sholat ke Masjid lainnya yaitu tujuan duniawi. Agar mendapat teman, tidak dimusuhi tetangga, sampai ingin tampil beda saja.

Akhlak yang baik terlahir dari kebersihan hati. Orang yang bersih hatinya tidak akan ada maksud ingin menyakiti hati orang lain. Apalagi menindas, memusuhi, atau malah mencelakai. Sedang akhlak yang buruk juga muncul lantaran hatinya sudah terkotori. Kendati kelihatannya tampang dan kelakuan alim ternyata hatinya busuk.

Non Muslim berada di Masjid (sumber gambar)

Tak perlu heran tatkala melihat ada orang yang aktif menjadi jamaah Masjid tapi perilakunya buruk. Sinis dan bermuka masam sehingga sangat tidak enak untuk dilihat. Tentu orang seperti itu juga mungkin pelit. Saat ada kerja bakti dan iuran acara di kampung tidak mau terlibat. Padahal dia bukan tergolong orang miskin.


Padahal dalam ajaran Islam ringan tangan dan mudah membantu itu sangat dianjurkan. Islam tidak hanya memerintahkan sholat. Tidak cuma beribadah maghdah (verfikal) tapi pula diperintah beribadah ghairu maghdah (horizontal). Ada keseimbangan antara hubungan pada Tuhan dengan semua makhluk ciptaan-Nya.


Iman dan Islam individu tidak cukup dinilai dari pakaian, apa yang dikerjakan, hingga apa yang diomongkan. Bagaimana niat dan hati mereka juga penting untuk dirasakan. Jangan menilai Islam dari umatnya. Melainkan nilailah Islam dari ajaran yang terkandung dalam al Quran dan Hadits. Belajarlah pada ajaran Islam bukan belajar pada orang yang mengaku Islam.





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Tak Perlu Heran Saat Menyadari Orang yang Rajin Salat ke Masjid Tapi Akhlaknya Buruk"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*