Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Kepak Sayap Keislaman di Papua, Senyum Indah Para Bocil yang Merekah

Banjirembun.com - Masih ada saja yang menyalahartikan bahwa Islam hanya untuk orang arab. Lebih parah lagi mengatakan bahwa orang arab pasti Islam dan taat agama. Padahal semua itu salah total. Islam adalah agama untuk semua jenis ras dan bangsa. Tak ada diskriminasi maupun intoleransi pada orang-orang non arab.


Baca: 5 Bukti Islam Bukan Agama untuk Bangsa Arab Saja


Siapapun yang mengaku agama Islam sangat dilarang untuk pilih-pilih dalam bergaul yang didasarkan pada perbedaan warna kulit. Apalagi pada sesama Muslim. Dianjurkan tidak cuma bersedekah, berdakwah, hingga melakukan syiar Islam cuma ditujukan pada kalangan yang suku dan komunitasnya sama. Bukalah hati untuk umat Islam dari entitas yang berbeda.

Perbedaan dalam kacamata Islam adalah fitrah. Itu merupakan pemberian dan ketentuan dari Allah. Sungguh hina seseorang yang merasa risih ketika melihat suku atau ras berbeda sedang mengenakan jilbab, hijab, peci, atau pakaian khas Muslim lain. Menganggap kalangan tersebut tidak pantas dan enggak perlu ikut-ikutan memeluk Islam.


Demi Allah wahai saudaraku se-iman. Kelak wajah dan bentuk tubuh penghuni surga semua akan sempurna. Untuk sementara ini memang semua jenis manusia di dunia masih belum punya fisik sempurna. Semua masih punya kesamaan yaitu penuh kelemahan. Di surga nanti tidak ada lagi perbedaan-perbedaan yang menimbulkan perasaan angkuh yang beranggapan sebagai ras dominan.


Dalam kasus di Indonesia janganlah menyingkirkan, mengabaikan, serta mengacuhkan teman-teman sesama Muslim yang berkulit gelap. Bagaimanapun warna kulitnya mereka adalah saudara-saudara sesama Islam. Saat tinggal di pulau jawa janganlah dianggap aneh. Sebaliknya, jangan terlalu diberi rasa kasihan lebih tanpa ada bukti nyata.


Teman-teman Muslim dari Papua tidak butuh simpati dan belas kasihan dengan tatapan "merendahkan". Mereka butuh aksi nyata dengan cara memberi sedekah. Bantulah mereka di mana pun berada. Kalau perlu salurkan bantuan ke tanah Papua sana. Bahagiakan bocah cilik (bocil) di sana dengan memberi mainan, alat sekolah, hingga makanan berkualitas.

Sumber foto dari twitter BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) @BSMIJayawijaya

Sumber foto dari twitter BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) @BSMIJayawijaya

Sumber foto dari twitter BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) @BSMIJayawijaya


Sekarang ini di Papua banyak sekali kampung-kampung Islam yang penghuninya orang-orang asli Papua. Ada pula pesantren-pesantren tumbuh kembang yang para santrinya anak-anak asli Papua. Sungguh pemandangan mengharukan melihat bocil-bocil Papua tersenyum merekah menerima pemberian dari saudaranya seiman. Tetesan air mata ini semoga jadi saksi bahwa kita pernah cinta pada saudara seiman.





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Kepak Sayap Keislaman di Papua, Senyum Indah Para Bocil yang Merekah"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*