Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Jangan Mengaku Hidup Mandiri Kalau Masih Kepikiran 3 Hal Berikut

Banjirembun.com - Pengertian tentang mandiri sama sekali bukan menyangkut tentang jumlah gaji dan harta yang dimiliki. Sebab, seberapun besar penghasilan serta kemewahan barang dipunya kalau masih jadi beban keluarga belum bisa dikatakan hidupnya merdeka atau independen.


Seorang dapat dikatakan mandiri ketika tidak sedang tergantung pada manusia lain alias mampu berdiri sendiri. Kemandirian tidak cuma menyangkut masalah ekonomi. Lebih dari itu, pemikiran maupun jalan hidupnya terbebas dari tekanan siapapun.


Kendati seperti itu guna dapat berdiri di kaki sendiri dengan tegak, umumnya diawali dulu dengan kemapanan bidang keuangan. Asumsinya, sebuah pemikiran dan keyakinan mudah goyang tatkala perut dalam keadaan lapar. Apalagi ada tanggungan hutang.


Sekali lagi, dari sini kembali ditekankan bahwa mandiri bukan tentang sudah bekerja, punya rumah, dan memiliki mobil. Kemandirian baru muncul saat individu telah terlepas sepenuhnya dari ketergantungan pada keluarga, teman, dan rekan kerja.


Orang yang masih mengontrak rumah atau kost dapat disebut telah mandiri tatkala syarat-syarat yang disebutkan dalam artikel ini dipenuhi. Kebalikannya, mampu beli rumah dan mempunyai perusahaan sendiri mungkin saja statusnya belum layak dibilang orang mandiri.

Ilustrasi kamar kontrakan milik pemuda mandiri 


Berikut ini 3 hal yang menandakan seseorang belum mandiri meski sudah punya pekerjaan dan bergaya hidup parlente:


1. Menjadikan Orang Tua Sebagai Kantong Dana Darurat

Mengharapkan bantuan keuangan secara mendadak di tengah perjuangan membangun usaha dan karir bukanlah bentuk kemandirian. Selama terus-menerus menjadikan orang tua sebagai tiang atau tembok sandaran di kala "gempa" terjadi, seketika itu juga dia sebenarnya lemah atau rentan.


Yang lebih mengherankan, jasa orang tua yang sudah diterima berkali-kali tidak diakui sama sekali. Disembunyikan agar seolah-olah hidupnya betul-betul hidup mandiri. Padahal, saat sedang ada masalah ternyata orang tua selalu dibebani pikiran dan keuangannya.


Baca juga: Durhaka pada Orang Tua dan Mertua Gara-gara Menampik Jasa Mereka


Seberapun kerja keras meraih pundi rupiah, tak bakal ada artinya apa-apa seandainya ternyata tetap saja mengganggu orang tua. Orang yang mandiri semestinya memberi hadiah orang tua bukan untuk menginginkan pemberian balik yang jauh lebih besar. Berbaktilah pada mereka secara tulus bukan modus.


2. Merancang Anak Sendiri Sebagai Dana Pensiun di Masa Depan

Anak adalah anugerah. Jangan beri beban anak untuk memenuhi ambisi pribadi. Mereka bukanlah robot yang dapat dimanfaatkan sebagai pengasuh/perawat sekaligus sumber finansial serta dana pensiun di masa sepuh. Sungguh hal tersebut sangat tidak manusiawi.


Justru sebagai orang berbudi seharusnya kelak bisa mewarisi ketaatan agama, ilmu, dan harta benda pada anak-anak tercinta. Dengan begitu, diharapkan tradisi generasi sandwich bisa terputus mulai sekarang. Bukan malah terus menerus dilestarikan ke beberapa generasi selanjutnya.


Baca juga: Upaya Memutus Mata Rantai Generasi Sandwich, Agar Hidup Jadi Lebih Bahagia


Jika tetap ingin disebut mandiri sampai kapan pun maka hindarilah merancang anak sebagai tulang punggung di hari senja. Jadilah manusia mandiri sampai kapan pun. Kendati suatu saat nanti anak memilih membantu dengan kesadaran sendiri tanpa ada design, itulah rahmat yang perlu disyukuri.


3. Memprospek Kerabat, Tetangga, dan Kenalan Sebagai Tempat Pinjaman

Selain jadi beban keluarga sesungguhnya orang yang tak pantas dikatakan hidup mandiri yaitu memprospek saudara, tetangga, dan kenalan untuk tempat berhutang. Orang seperti ini biasanya gagal dalam mengatur keluar-masuknya uang dari dompet.


Jauhi berbangga diri karena mengira hidupnya mandiri tapi nyatanya masih membebani orang lain. Alih-alih meminjam uang, individu mandiri gampang malu walau hanya pinjam barang. Seorang yang mandiri menghindari untuk menyusahkan atau merepotkan orang di sekitarnya.


Dari sini semestinya dapat diketahui bahwa kemandirian ialah merupakan sifat dan sikap. Oleh sebab itu, lebih baik jangan terkecoh tampilan serta pekerjaan yang dilakukan sehari-hari. Sebab, fakta di balik itu ternyata ada sisi kelam yang tak diketahui banyak orang. Banggalah jadi orang mandiri.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Jangan Mengaku Hidup Mandiri Kalau Masih Kepikiran 3 Hal Berikut"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*