Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Alasan Mengapa Rumput Tetangga Selalu Terlihat Lebih Hijau

Banjirembun.com - Peribahasa "Rumput tetangga tampak lebih hijau" merupakan salah satu ungkapan yang terkenal dan digunakan banyak pihak. Di mana, sering didengar pada obrolan bersama teman tongkrongan atau chat online orang-orang dewasa. Sangat jarang diutarakan oleh seumuran anak sekolah.


Wajar saja, konotasi istilah "rumput" lebih banyak dimaknai negatif ketimbang positifnya. Yakni, hal-hal yang menjurus sensualitas. Paling tidak meski jauh dari itu, kandungan arti pepatah tersebut kebanyakan menyangkut urusan persoalan manusia usia matang. Misalnya, tentang persaingan jumlah harta.


Contohnya, sepeda motor atau pun mobil yang dimiliki sudah bagus. Namun, ketika melihat kendaraan punya tetangga yang sebenarnya tahun produksi lama tapi lantaran dimodifikasi membuat hati tergoda. Merasa apa yang dimiliki masih kalah dengan apa yang ada pada halaman sebelah rumah.


Baca juga: Arti dan Asal-usul Peribahasa "Rumput Tetangga Lebih Hijau"


Sejatinya, fenomena rumput tetangga jauh lebih hijau muncul dikarenakan orang tersebut belum memiliki dan merasakan sendiri sesuatu yang dilihatnya itu. Akan tetapi, kelak sesudah mampu menguasai dan menikmatinya pada akhirnya terlihat biasa-biasa saja. 


Cukup perlu waktu 1 bulan, rasa bosan tiba dengan sendirinya. Sungguh, tak sebanding dengan gejolak di awal yang amat tergiur supaya memiliki sesuatu yang sama persis atau mirip seperti milik tetangga. Akhirnya, segala pengorbanan dan perjuangan untuk memiliki seolah sia-sia belaka.


Ketika melakukan renungan secara sempurna, siapapun akan menyadari bahwa apapun itu selama belum dimiliki sesungguhnya bukan sesuatu yang nyata. Artinya, jangan sekali-kali menganggap di luar dirinya sebagai realitas. Sebab, itu hanyalah akibat dari ditipu oleh pandangan mata sendiri.


Bagaimanapun, dunia nyata yang sebenarnya ialah apa-apa yang melekat di sekitarnya. Semua itulah yang telah menemani kehidupannya sehari-hari. Sedangkan apa saja yang di luar jangkauan dan tak ada kekuasaan atasnya, walau itu dekat tetaplah bukan termasuk dari bagian wujud nyata kehidupan sebenarnya.


Penyebab berikutnya mengapa individu merasa bahwa rumput tetangga lebih hijau yaitu terlalu fokus pada punyanya orang lain. Dia seakan lengah sehingga tak bersyukur bahwa miliknya sendiri juga berkualitas bagus. Barangkali, dia butuh perbandingan dulu demi membuktikan bagaimana pengalaman memiliki "rumput" sebelah.

Ilustrasi rumput tetangga yang hijau

Ditambah, timbulnya rasa penasaran ingin ikut mencicipi kenikmatan duniawi yang sehari-hari dirasakan tetangganya itu. Alih-alih menyempurnakan dan memperbaiki milik sendiri. Malah, yang terjadi menginginkan dan merebut milik tetangganya tersebut. Itulah, cermin serta bukti bahwa rasa penasaran tak selamanya harus "dituruti".


Parahnya lagi, hasrat pada rumput tetangga disebabkan lantaran "cuma" ingin merasakan hal yang berbeda. Alasannya klise, dia merasa bosan pada apa-apa yang sudah dipunyai. Jiwanya tertantang untuk mempunyai sesuatu yang di luar kekuasaannya. Alhasil, tanpa perlu "berburu" ke tempat jauh begitu mudah tergoda rumput tetangga.


Pemicu selanjutnya dari sindrom rumput tetangga lebih hijau karena terdapat sifat dalam diri yang tak mau kalah. Dia senantiasa  ingin memiliki sesuatu yang setara dengan yang dikuasai oleh orang lain. Saat orang lain sedikit saja punya sesuatu yang "beda" seketika membuat hatinya bergemuruh parah.


Faktor lainnya terjadi fenomena tergiur pada "rumput hijau di halaman milik tetangga" adalah kondisi kejiwaan seseorang yang merasa minder alias terlalu rendah diri. Menganggap apa-apa yang ada pada rumah tetangga semuanya bernilai sempurna. Tanpa diselidiki lebih dulu ada apa di balik itu. Padahal, boleh jadi terdapat sisi gelapnya.


Alasan terakhir yang dilarang meremehkannya, terdapat rasa tidak puas atas kehidupan sendiri. Seseorang yang kekurangan perhatian dan menderita kesepian berisiko mencari kompensasi atau pemuas di tempat lain. Di mana, dia menganggap segala yang menyangkut diri pribadi selalu tak sempurna dibandingkan "kepribadian" milik orang lain.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Alasan Mengapa Rumput Tetangga Selalu Terlihat Lebih Hijau"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*