Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

5 Konsep Bahagia yang Harus Ditinggalkan

Banjirembun.com - Bahagia adalah kondisi perasaan yang senang, tenteram, dan nyaman karena terbebas dari hal-hal menyusahkan maupun yang membebani batin. Dengan begitu kebahagiaan sebenarnya tidak sederhana karena harus butuh syarat tertentu. Orang bisa bahagia tidak bisa datang tiba-tiba. Pasti butuh rangsangan walau sekadar imajenatif.


Orang sekonyong-konyong tersenyum sendiri juga ada sebabnya. Misalnya melihat sesuatu yang ada di ponsel atau bisa pula melamun dan berkhayal hal-hal tertentu yang membuat dia gembira. Itu adalah konsep bahagia yang paling mudah ditemui. Syarat-syarat untuk bahagia seperti itu tidak sulit. Tak butuh uang banyak, kerja keras, serta hal-hal merepotkan lain.

Sayangnya, ada orang yang punya pandangan kebahagiaan secara salah. Mengira bahwa untuk bahagia haruslah melakukan hal-hal sebagai berikut:


1. Bahagia Ketika Mampu Mengalahkan Orang Lain

Namanya hidup bersosial wajarlah tatkala ada persaingan. Ada nilai positif yang didapat yaitu memunculkan motivasi untuk terus berkembang. Namun, saat sebuah persaingan berubah jadi bentuk ambisi mengalahkan orang lain itulah hal yang keliru. Sebab, sejatinya persaingan bukan untuk mengetahui siapa yang menang dan kalah tapi siapa yang peduli pada perjuangan.


Akibat buruk terlalu fokus pada hasil dan kemenangan membuat orang akan menghalalkan segala cara bagaimana bisa jadi nomor satu. Akan tetapi ketika sebuah persaingan difokuskan untuk berjuang dan bertahan akan membuat orang menghargai yang namanya proses. Bagaimanapun, yang namanya kemenangan dan kekalahan pasti terjadi pada setiap manusia. Semua akan digilir pada waktunya.

Ilustrasi kebahagian palsu (sumber gambar)

2. Bahagia Ketika Melihat Orang Lain Jatuh

Susah melihat orang lain senang serta senang melihat orang lain susah. Ungkapan tersebut sebenarnya cocok disematkan pada para pengecut. Mereka tak mampu berbuat banyak sehingga cuma bisa melihat dan memantau. Menunggu waktu yang tepat momen kejatuhan terjadi pada orang yang dibenci. Selama itu belum terwujud kebahagiaan tak akan terjadi.


3. Bahagia Ketika Mampu Melukai Fisik Maupun Batin

Konsep bahagia yang lebih mengerikan yaitu seperti perilaku psikopat. Yakni, seseorang yang antisosial karena tidak mempunyai empati atau perasaan terhadap lingkungan sekitar. Salah satu perilakunya yaitu baru merasa bahagia ketika dia mampu menyiksa binatang, melukai manusia, hingga berbuat semaunya karena cuma peduli pada diri sendiri.


4. Baru Bisa Bahagia Saat Mendapat Harta

Sebuah kewajaran ketika tiba-tiba dapat uang atau harta dalam bentuk lainnya. Siapapun pasti bahagia walau kebahagian itu disembunyikan demi jaga image diri. Akan tetapi memutuskan tetap bersedih dan baru akan bisa bahagia tatkala mendapat harta itulah sebuah petaka. Hindari konsep tentang harta dijadikan sebagai satu-satunya syarat kebahagiaan.


5. Baru Bisa Bahagia Ketika Rencana dan Tujuan Dicapai

Manusia yang berencana Allah SWT yang menentukan. Pernyataan itu sungguh tepat. Janganlah berambisi untuk mewujudkan semua rencana dalam hidup. Sebab, manusia memiliki keterbatasan. Ada hal-hal tertentu yang tidak mampu dijangkau dan diprediksi. Lebih lanjut silakan baca tulisan ini "Jangan Terlalu Sempurna Merencanakan Kehidupan, Biarlah Allah SWT yang Menyempurnakan".





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Konsep Bahagia yang Harus Ditinggalkan"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*