Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

4 Segmentasi Konsumen Bisnis Kos-kosan Berdasarkan Lokasi

Banjirembun.com - Bisnis kos sangat tidak mudah. Punya modal uang, tanah siap dibangun kosan, hingga menguasai gedung rukos (rumah kos) sama sekali belum cukup. Dibutuhkan beberapa ketrampilan lain. Salah satunya mampu membaca segmen atau pangsa pasar.


Segmentasi adalah pengenalan serta pembagian calon konsumen berdasarkan kategori, struktur, perilaku, karakter, atau kebutuhan tertentu sehingga diperlukan modifikasi produk yang berbeda-beda satu dengan lainnya serta strategi pemasarannya juga khusus. 


Target konsumen bisnis kos beragam tipenya. Bisa dikhususkan menerima penghuni kos berdasarkan agama, status pernikahan, pekerjaan, pendidikan, maupun jenis kelaminnya. Tentu semua itu didasarkan serta disesuaikan dengan keadaan di lapangan.


Ilustrasi terima kos putri Muslimah berjilbab

Perlu diketahui bahwa bisnis rumah kos sangat tergantung pada lokasi. Bukan hanya terkait jauh dekat dari akses publik, melainkan berada di kawasan apa bangunan indekos berada. Di mana, arsitektur atau karakter gedung kos di pusat pendidikan tentu berbeda dengan yang di kawasan wisata. 


Berikut ini segmentasi penghuni kost berdasarkan lokasi:


1. Kawasan Pendidikan

Tipe kos di area pusat pendidikan juga masih terpecah. Apakah untuk pelajar sekolah alias siswa atau ditargetkan untuk mahasiswa perguruan tinggi. Ini juga masih dapat dipisahkan lagi seperti lembaga pendidikannya berbasis agama atau yang terbuka untuk umum.


Kosan di area kampung inggris atau lingkungan lembaga pengembangan bahasa asing juga memiliki tipe dan strategi berbeda. Kendati demikian, jangan dikira bisnis kos segmen pendidikan ini lebih mudah. Justru banyak ditemukan kasus rumit yang terus-menerus silih berganti.


Usia remaja, baik itu sekolah atau kuliah, merupakan fase paling labil dalam kehidupan. Salah pergaulan sedikit saja membuat mereka rentan terpengaruh hal negatif. Dampaknya pada telat atau menunggak bayar kos, melakukan tindakan melanggar hukum, hingga keributan (bising).


2. Kawasan Perkantoran

Kos yang menargetkan para pegawai kantor umumnya berada di pusat kota. Sasaran konsumen yaitu pegawai bank, otomotif, asuransi, rumah sakit, serta pekerja kantoran lain baik di perusahaan gedung pencakar langit maupun di ruko khusus perkantoran.


Pegawai yang kos umumnya berusia masih muda. Meski sudah menikah biasanya hubungan yang dilakukan jarak jauh. Karakter penghuni kos segmen pekerja kantoran biasanya sangat disiplin, kooperatif, dan betul-betul memfungsikan kamar kos sebagai tempat beristirahat.


3. Kawasan Industri Wisata

Daerah atau kota "bertabur" wisata umumnya butuh tenaga kerja banyak. Tenaga lokal saja tak cukup. Target konsumen bisnis kos di segmen ini adalah karyawan restoran, pekerja di penginapan, petugas tiket, pemandu "resmi", dan masih banyak lagi.


Pemilik rumah kos juga bisa membuka jasa kos harian. Hal itu untuk memfasilitasi wisatawan backpacker yang melakukan penghematan. Baik itu sistem asrama (satu ruang minimal 2 dipan atau ranjang) atau berupa kamar kos pada umumnya.


4. Kawasan Pabrik

Area industri produksi bahan pangan, suku cadang, atau produk massal lainnya memiliki karyawan minimal 500 orang. Bahkan puluhan ribu. Lokasinya sangat dekat dengan pusat perkotaan. Malahan berbagai macam pabrik itu berada di kawasan yang sama.


Baca juga: 5 Keuntungan Beli Rumah Kost Siap Huni Daripada Bangun Sendiri


Tidak cuma kosan, kontrakan di daerah pabrik juga amat laku. Paling tidak berupa kos semi kontrakan. Yakni, modelnya mirip kontrakan tapi pola penataan dan jumlahnya mirip dengan kos yang dimiliki oleh satu orang sama.





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "4 Segmentasi Konsumen Bisnis Kos-kosan Berdasarkan Lokasi"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*