Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

5 Kelebihan dan Kekurangan Rumah Hook, Hoek, atau Berada di Sudut Pojok

Banjirembun.com - Rumah hook adalah hunian yang lokasi berdirinya berada di sudut, pojok, atau ujung sisi persimpangan yang memiliki dua muka terbuka tepat mepet pinggir jalan. Di mana, secara bahasa hook memiliki arti kait atau mata pancing. Disebut demikian, lantaran rumah hook dapat "memancing" mata calon pembeli hunian di perumahan.


Terdapat pula yang mengatakan asal-usul penyebutan hook bukanlah dari bahasa inggris. Melainkan, berasal dari istilah bahasa belanda yaitu hoek. Kata hoek itu memiliki arti pojok atau sudut. Berhubung terjadi kesalahpahaman, akhirnya penyebutan dan penulisan hoek berubah menjadi hook. Padahal, keduanya memiliki arti yang jauh berbeda.


Boleh dikatakan, hook mampu menarik minat para pengunjung di pandangan pertama. Dengan itu pula, developer perumahan sanggup memberi gambaran dan kesan mendalam tentang konsep pemukiman yang mereka bangun. Nah, dari sekian banyak rumah hanya posisi hook yang paling mudah diingat oleh calon pembeli.


Wajarlah, tatkala rumah pojokan menjadi incaran dan favorit pemburu properti. Baik untuk ditempati sendiri maupun hendak dijualbelikan. Terkait penjelasan lengkap tersebut, telah ditulis dalam artikel berikut 5 Posisi Rumah yang Paling Strategis dan Terbaik di Perumahan. Di sana, ada pemaparan tentang rumah sudut yang tak diuraikan di artikel ini.


Kekurangan Rumah Hook

Kerugian punya rumah hook di antaranya menjadi sasaran tindakan kejahatan karena adanya pintu samping yang mudah untuk melarikan diri. Akibatnya, masih butuh  CCTV tambahan. Bukan cuma itu, perlu persiapan anggaran ekstra agar sanggup memilikinya. Bahkan, tak jarang harus disediakan setidaknya 30%-70% lebih besar daripada harga atau dana pembangunan rumah yang normal di sekitarnya.


Biaya memiliki rumah pojok tidaklah murah. Baik itu beli baru langsung dari developer maupun beli bekas (second). Nasib yang sama tatkala ingin bangun sendiri dari tanah kaveling yang dibeli. Ongkos desain arsitek biasanya lebih besar. Begitu pula saat sistem bangun borongan. Sebab, pagarnya tentu lebih panjang. Ditambah, pernak-pernik pemercantik halaman juga lebih banyak. Salah satu dampaknya, nominal pajak pertahun lebih tinggi.


Sudah dimaklumi seperti halnya di gedung apartemen, pada perumahan mewah maupun cluster asli bukan abal-abal juga terdapat Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL). Tentu, jumlah penetapan angka iuran didasarkan pada luas tanah. Semakin besar tanah yang dimiliki di kompleks makin tinggi pula setoran bulanan. Kesimpulannya, pengeluaran uang banyak dari hunian hook bukan cuma saat ingin meminangnya tetapi pula di kala memakainya.


Kekurangan rumah hook selanjutnya mirip dengan rumah tusuk sate. Yakni, salah satunya mudah terjadi kecelakaan. Hal tersebut seperti yang pernah dijelaskan dalam situs Banjir Embun tentang rumah tusuk sate. Kelemahan rumah hook yang terakhir yaitu penghuninya sering ditanyai alamat oleh tukang ojek online, pengantar makanan pesan online, atau pengunjung perumahan.


Kelebihan Rumah Hook

Kelebihan memiliki rumah pojokan yaitu pertama memiliki dua akses pintu keluar-masuk. Misalnya, sebelah samping atau belakang untuk garasi kendaraan. Sedangkan sisi depan rumah untuk akses utama bagi tamu dan keluarga. Dengan kata lain, punya pintu "alternatif" berdimensi kecil sehingga tak kepayahan dalam membuka ketimbang pintu gerbang utama.

Rumah hook (sumber gambar)


Kedua, sanitasi dan pencahayaan yang mendukung. Sirkulasi udara dan pancaran sinar matahari sangat dibutuhkan oleh setiap tempat tinggal. Dengan memiliki rumah hook potensi lembab dan gerah sangat minim. Alasannya, aliran semilir angin begitu mudah menerpa rumah. Hal yang sama juga, matahari gampang menyinari tanpa perlu khawatir tertutup karena letaknya terhimpit. Dengan begitu, bisa hemat listrik untuk lampu.


Ketiga, ukuran lebih luas. Umumnya unit rumah hook terdapat tambahan lahan lebih lebar dibandingkan rumah di tengah-tengah alias letaknya diapit. Barangkali ukuran rumah sama tapi sisa tanahnya lebih gede dari lainnya. Kelebihan tanah tersebut bisa digunakan untuk taman, toko, gudang, lokasi aktualisasi diri/menyalurkan hobi, hingga dibuat tempat atau kandang hewan peliharaan.


Keempat, privasi dan ketenangan. Bila suatu ketika terdesak ingin segera keluar rumah tapi di depan ada tetangga maka dapat memilih pintu belakang. Intinya, masih ada ruang cadangan selain muka depan rumah. Lebih menakjubkan, ketika renovasi bakal leluasa tak sungkan dengan tetangga. Berbeda halnya saat depan rumah sempit. Tidak ada lagi jalan lainnya. Alhasil, saat ingin bersantai-santai di depan rumah jadi enggan.


Baca juga: 5 Kelebihan Tinggal di Rumah yang Tak Saling Berhadapan


Kelima, tampilan rumah lebih mencolok. Meski ukuran bangunan sama dengan hunian lainnya, nyatanya rumah hook mempunyai wibawa dan daya tarik tersendiri. Terlebih lagi kalau ditingkat dua lantai. Lebih mentereng lantaran dapat dilihat dari tiga posisi. Yakni meliputi di depan, sudut, dan samping. Apalagi saat melihat tepat di area pandang sisi sudutnya makin bertambah nampak gagah.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Kelebihan dan Kekurangan Rumah Hook, Hoek, atau Berada di Sudut Pojok"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*