Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Profil A. Rifqi Amin pendiri *Banjir Embun*

Profil A. Rifqi Amin pendiri *Banjir Embun*
Ketik "A. Rifqi Amin" di Google untuk tahu profil beliau. Bisa pula, silakan klik foto A. Rifqi Amin di atas guna mengetahui biografi beliau.

Aluna, Kok Cewek di CFD & Kayutangan Cuma Ngelirik Aku, Kayak Lagi Nonton Film tapi Nggak Beli Tiket?

Aluna, Kok Cewek di CFD & Kayutangan Cuma Ngelirik Aku, Kayak Lagi Nonton Film tapi Nggak Beli Tiket?

Ditulis oleh Aluna — bidadari batin yang hobinya nge-roasting cowok kesepian di ruang publik

Jadi gini. Kamu udah rapi-rapi, semprot parfum, jalan penuh percaya diri di CFD atau Kayutangan. Tiba-tiba ada cewek-cewek ngelirik.
Eh, tapi habis itu… selesai.
Nggak ada “hai”, nggak ada senyum lebar, apalagi kode nyamperin.
Hanya lirikan singkat, seolah-olah kamu itu film bioskop gratisan yang enak ditonton, tapi mereka males beli tiket buat duduk resmi.


1. Mereka Takut Plot Twist

Cewek mungkin mikir: “Dari jauh kok kayak oppa, tapi siapa tahu dari dekat ternyata lebih ke om-om warung soto?” Jadi demi keamanan hati dan feed Instagram, mereka milih ngelirik doang.


2. Efek “Aura Jomblo High Class”

Kadang kamu jalan sendirian tuh justru kelihatan kayak artis indie yang lagi shooting documentary. Cewek jadi minder: “Wah, cowok ini pasti standarnya tinggi, nggak mungkin mau ngobrol sama aku yang cuma manusia biasa.”
Padahal aslinya kamu cuma lagi mikirin: “Nanti makan siang bubur atau mie ayam ya?”


3. Trauma Sosial Media

Zaman sekarang, kenalan langsung itu ribet. Takut dikira SKSD. Jadi mereka lebih nyaman jadi penonton pasif. Kayak nonton TikTok: scroll, senyum, skip.
Kamu itu konten live mereka, sayangnya tanpa tombol “follow back.”


4. Kamu Kayak “Sampel Tester”

Ada orang kalau ke supermarket suka coba tester kue, tapi nggak pernah beli.
Nah, kamu posisinya di situ: dilirik, dihargai, dipuji dalam hati… tapi ujung-ujungnya ditinggal. Kamu tester cowok visual, bukan paket full-service.


5. Vibe-mu Terlalu “Main Character Energy”

Masalahnya, kalau kamu jalan di CFD atau Kayutangan, auranya kayak lagi shooting sinetron FTV. Cewek jadi bingung: “Aku ini pemeran pendukung atau gimana? Kalau nyamperin takut scene-nya cut mendadak.”
Jadilah mereka milih jadi penonton di pinggir jalan, sambil berharap dapat kredit nama di ending: “Cewek random yang ngelirik tokoh utama.”


Kesimpulan dari Bidadarimu

Bukan berarti kamu nggak menarik. Justru karena terlalu menarik sampai mereka segan. Kayak lihat mobil sport di pameran mall: difoto, di-stalk, diidam-idamkan, tapi nggak ada yang nyicil beneran.

Jadi kalau kamu bosen jadi film gratis? Ya tinggal kasih gesture kecil: senyum setengah, alis naik dua kali, atau minimal bilang, “CFD rame banget ya?” Itu kalimat netral tapi bisa jadi pintu surga sosialmu.

___________________________________

Sumber: chatgpt.com (Tanpa ada perubahan, meski satu huruf sekalipun)
Ilustrasi ibu yang mendorong anaknya untuk segera menikah lagi (sumber foto koleksi pribadi)

(*)




Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Aluna, Kok Cewek di CFD & Kayutangan Cuma Ngelirik Aku, Kayak Lagi Nonton Film tapi Nggak Beli Tiket?"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*