Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Strategi Bisnis dengan Meningkatkan Brand Equity, Tidak Murahan Tapi Tetap Menang Banyak

Banjirembun.com - Brand Equity adalah nilai lebih dari suatu merk sehingga berkesan, dikenal, dan difanatiki masyarakat luas. Makna gampangnya yaitu nilai tawar suatu merk yang terkenal sehingga dipilih oleh konsumen ketimbang merk lain yang jenis dan harganya sama.


Setiap merk apapun itu levelnya pasti masing-masing punya pemenang atau pemimpin di pangsa pasarnya. Keunggulan itu bukan semata-mata lantaran kualitas dari produk. Melainkan dari brand atau merk yang dimiliki sudah dikenal oleh masyarakat luas.

Kunci utama dari membangun strategi brand equity ialah membuat merk yang dipasarkan terkenal. Banyak orang yang membicarakan, melihat, dan membaca. Ketika sudah mereka semua sudah "termakan", semahal dan selangka apapun barang akan tetap dicari.


Contoh nyatanya adalah sepeda merk brompton. Beberapa waktu lalu harganya gila-gilaan. Tidak wajar hingga menembus 50 juta rupiah. Itu sebenarnya tidak sebanding dengan nilai sesungguhnya dari barang. Konsumen lebih cenderung membeli "gengsi" ketimbang manfaatnya.

Brand equity (sumber gambar)


Sedang tatkala barang tersebut mudah ditemukan produknya maka konsumen akan terus-menerus membelinya. Seakan kalau sudah menggunakan, mengonsumsi, atau memiliki terasa memiliki posisi yang sama dengan masyarakat lain yang juga jadi pembeli.


Contoh mudahnya adalah saat membeli air mineral orang akan menyebut Aqua ketimbang merk lainnya. Meski harga lebih mahal dan kualitasnya barangkali tak lebih tinggi tetap akan jadi unggulan di mata warga. Saat kondangan suguhan air Aqua dirasa bergengsi.


Dari sini dapat dikatakan bahwa brand equity dapat menciptakan benteng kokoh. Di mana, para kompetitor tentu akan jauh lebih kesulitan menyaingi banyaknya jumlah produk yang terjual di pasar. Butuh upaya ekstra, biaya besar, dan peningkatan pesat atas kualitas jualannya.

Brand equity tidak cuma dibangun berdasarkan strategi iklan atau pemasaran yang "mengelabui". Ada juga dilakukan dengan cara etis yaitu memang benar-benar menciptakan produk yang berkualitas dan unggul. Diukur dan dibandingkan dengan merk lainnya tetap juara.


Contohnya adalah smartphone di bawah naungan Apple. Walau harganya mahal tapi konsumen tidak akan segan membelinya. Sebab tingkat brand equity-nya tinggi. Banyak yang sudah mempercayai bahwa produk merk tersebut awet tanpa perlu service selama pemakaian.


Supaya brand bisnis kalian memiliki tingkat brand equity tinggi perhatikan beberapa tahapan agar dapat mencapainya.


1.  Bangun kesadaran konsumen tentang keberadaan merk kalian. Kenalkan pada target pasar (sasaran jual) secara terus-menerus, jangka lama, dan dengan sajian tepat. Caranya adakan acara, pameran, promo, diskon, iklan, atau yang lain.


2. Raih pengakuan dari masyarakat. Sasaran mendapat pengakuan ini jangan cuma khusus ditargetkan pada konsumen. Melainkan pada masyarakat secara luas. Meski mereka tidak/jarang beli tapi mengakui merk kalian itu dapat menjadi nilai tambah tersendiri.


3. Buat konsumen fanatik. Loyalitas pembeli pada merk merupakan aset yang sangat berharga. Untuk mendapatkan itu tidaklah mudah. Tidak cukup dengan retorika (manis bibir). Fanatisme merk akan berefek positif dalam jangka panjang.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Strategi Bisnis dengan Meningkatkan Brand Equity, Tidak Murahan Tapi Tetap Menang Banyak"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*