Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

3 Penyebab Kehidupan Seseorang Mengalami Perubahan Drastis

 Perubahan merupakan suatu kepastian. Semua makhluk pasti mengalami perubahan. Baik itu lantaran disebabkan adanya sebuah upaya atau perjuangan (faktor internal) maupun terjadi secara alami seolah-olah mengalir begitu saja (faktor eksternal). Dengan demikian, suatu persepsi dan asumsi seseorang dalam memandang suatu kejadian juga dapat mempengaruhi perubahan. Apalagi, ketika peristiwa itu terus berulang maupun sangat begitu traumatis bagi individu bersangkutan sehingga sulit untuk dilupakan.


Dari sini, dapat dipahami bahwa kenangan masa lalu yang mendalam (berkesan ataupun traumatis)  mempunyai hubungan kuat terhadap adanya perubahan drastis pada kehidupan seseorang. Semakin ingatan masa lalu itu membekas makin berpengaruh pula kepada perubahan yang lebih besar. Baik itu perubahan yang menjurus ke arah negatif atau sebaliknya justru berefek positif. Intinya, walau penyebab perubahan itu merupakan hal-hal negatif enggak serta-merta mampu merubah individu menjadi pribadi negatif.

Baca juga: 7 Alasan Cara Pandang dan Impian Hidup Seseorang Tiba-tiba Berubah Drastis

Berikut ini 3 alasan hidup seseorang berubah drastis:


1. Patah Hati

Patah hati di sini bukan sekadar terjadi pada lawan jenis. Namun, patah hati seorang anak kepada orang tua barangkali juga amat mungkin terjadi.  Di mana, orang tua gagal memberikan kasih sayang sepenuhnya pada anaknya. Ibarat kata, cinta anak bertepuk sebelah tangan pada orang tuanya. Walau sebenarnya orang tua sangat menyayangi anaknya. Akan tetapi, perkataan dan perbuatan yang dilakukan tak menunjukkan perilaku layaknya orang yang mencitai.


Adapun patah hati karena hubungan percintaan dengan lawan jenis yang gagal, bukan semata-mata jalinannya putus atau cerai. Orang yang mencintai, tapi enggak berhasil mengungkapkan perasaannya juga mampu menjadi penyebab patah hati. Begitu pula, orang yang ditinggal nikah duluan. Artinya, kegagalan sudah terjadi sebelum memperjuangkan melamar (menanyakan kepada kerabat orang yang dicintai). Semua memori itu tentu bakal tertanam kuat dalam otak.


Perubahan positif akibat patah hati contohnya meliputi semangat untuk menggapai karir puncak, fokus berkarya, waktu luang dipakai untuk mengembangkan diri (latihan, mencari pengalaman, belajar, dan lain-lain), hingga punya tekat untuk membahagiakan anak-anaknya kelak supaya nasib anaknya tak seperti orang tua. Sedangkan perubahan negatifnya yaitu melampiaskan dengan lawan jenis lain, narkoba, mabuk miras, dan lain-lain.


2. Dikhianati oleh Orang Terdekat yang Paling Dipercayai

Dalam hidup ini janganlah percaya pada siapa pun. Bahkan, terhadap orang tua sendiri maupun saudara kandung sekalipun sebaiknya hindari percaya berlebihan. Sebab, terlalu percaya pada seseorang dapat menyebabkan menjadi pribadi yang tergantung dan mudah mengikuti orang yang dipercayai itu. Alih-alih mendapatkan perlindungan dan prioritas, justru orang yang dipercayai itu bakal risih yang ujung-ujungnya sengaja mau memanfaatkan orang yang mempercayainya.


Haru diakui, terkadang sulit untuk segera percaya pada orang lain sangat bagus karena punya manfaat tersendiri. Dalam artian, bukan berarti langsung menuduh alias gampang berprasangka buruk. Sebaliknya, kalau seseorang tak mudah percaya berarti dia bakal sukar untuk dijerumuskan ke arah yang salah. Lebih dari itu, saat menerima kabar/isu/gosip enggak langsung diterima mentah-mentah. Dengan begitu, pikiran dan jiwanya terjaga dari hal-hal yang membuat suasana hati menjadi buruk.


Dampak negatif dikhianati oleh orang paling dipercayai ialah terjadinya perubahan orientasi atau haluan kehidupan yang menjadi tak terkendali. Di mana, sebelumnya ia merasa punya sosok yang bisa dijadikan panutan (yaitu orang yang dipercayai tersebut). Sayangnya, ternyata perilaku orang terdekat yang dipercayai itu merugikan dirinya. Sedang, perubahan positif setelah dikhianati orang paling dipercayai yaitu hidupnya lebih semangat untuk mandiri (melepaskan diri) dari bayang-bayang orang yang dipercayai.

 

3. Mendapatkan rahmat-Nya

Rahmat artinya kasih sayang, belas kasih, karunia, atau limpahan berkah. Contoh rahmat di antaranya sepasang suami-istri memperoleh momongan, sembuh dari sakit parah, memperoleh jalan keluar atas masalah hidup yang paling berat, dan masih banyak lagi. Nah, rahmat yang paling tinggi yaitu mendapatkan taufik dan hidiayah dari-Nya. Dengan itu, siapa pun orang yang tersesat dan punya kelakuan buruk tatkala dirahmati-Nya akan merubah menjadi pribadi lurus dan berakhlak mulia.


Bukankah banyak ditemukan seorang laki-laki yang saat sebelum nikah kelakuannya tiada kontrol, tapi sesudah punya anak bayi mengalami perubahan? Bukankah tak sedikit orang yang saat sakit ataupun sembuh dari sakit begitu rajin bersedekah? Bukankah lumrah ditemukan orang yang masa remajanya berkelakuan "rusak", tetapi ketika dewasa menunjukkan perubahan perilaku positif? Kesimpulannya, memberi bimbingan dan nasihat saja tak cukup. Harus disertai mengirimkan doa kepada seseorang agar diberi rahmat berupa hidayah dan taufiq dari-Nya.


Itulah motivasi sederhana dari kami. Semoga bermanfaat.

Ilustrasi perubahan arah hidup (sumber Pixabay.com/ badalyanrazmik)





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "3 Penyebab Kehidupan Seseorang Mengalami Perubahan Drastis"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*