Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

5 Tingkatan Sholat, Mulai dari yang Justru Berdosa Karenanya Hingga Dapat Pahala Besar

Banjirembun.com - Sholat adalah tiang agama. Barangsiapa mendirikannya berarti dia menegakkan agama. Sebaliknya, barangsiapa meninggalkannya sungguh dia telah merubuhkan agama. Tak cuma itu salat juga dapat menjadi pembeda antara umat Islam dengan kafir.


Keutamaan sholat sungguh luar biasa. Salah satunya yaitu demi mencegah perbuatan keji dan munkar. Sholat memiliki kelebihan yang besar dibanding ibadah yang lain. Namun, faedah atau fadilah sholat itu bakal diraih ketika sholat dikerjakan dengan benar.

Sayangnya, masih banyak sholat yang dikerjakan secara asal-asalan. Oleh sebab tak heran ibadah salat yang dilakukan tersebut tak memiliki dampak positif apapun baginya. Meski sholat tapi masih berdosa atau berbuat maksiat. Karakternya masih buruk.


Secara lengkap berikut ini level sholat yang perlu diketahui.


1. Sholat yang Berdosa

Dalam al Quran Surat al-Ma'un dikatakan yang terjemahnya "Celakalah golongan orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, yaitu mereka yang berbuat riya'." Sholat yang seperti itu bukannya berpahala justru berdosa lantaran niat yang salah.

Ilustrasi sholat (sumber gambar)

Sholat karena ingin dipamerkan, dipuji, terpaksa, mematuhi aturan/perintah tapi hatinya enggan, hingga sholat yang wudunya dilakukan dengan main-main tanpa peduli sah atau tidak. Bahkan ada pula ditambahi mengabaikan rukun dan syarat sah sholat.


2. Sholat yang Tak Berpahala

Sholat yang dilakukan semacam ini biasanya cuma untuk menggugurkan kewajiban. Dia sadar bahwa sholat adalah perintah Allah SWT. Akan tetapi berhubung malas ibadah wajib yang dilakukan itu seadanya. Tidak ada usaha untuk fokus hati dan pikirannya.


Dalam salatnya semuanya dari takbir sampai salam cuma diisi dengan menghayal, melamun, mengingat-ingat sesuatu, atau semacamnya. Rukun dan syarat sah sudah dipenuhi. Sebab dia sudah terbiasa mengerjakan sholat jadi gerakan dan bacaannya secara "reflek". Namun, hatinya lengah saat melakukan.

3. Sholat Berpahala Sedikit

Tingkatan salat yang ketiga ini lebih tinggi dari yang kedua. Meski sempat lengah disebabkan melamun, menghayal, atau semacamnya tapi kadang hati dan fikirannya mampu terkendali kembali. Kualitas sholat yang seperti ini sangat rendah. Pahala yang didapat sangat pas-pasan.


Salat yang seperti ini biasanya disebabkan gangguan bisikan setan. Akibatnya manusia menjadi ragu apakah dia butuh terhadap salat itu atau tidak. Padahal Allah SWT tidak butuh terhadap sholat manusia. Biar seberapa besar kualitas orang sholat tidak akan bermanfaat bagi Allah kecuali pada manusia itu sendiri.


4. Sholat Berpahala Cukup

Sholat pada level ini dilakukan oleh orang yang punya niat dan usaha kuat untuk serius serta fokus pada sholatnya. Akan tetapi terkadang sekilas ada gangguan di dalam hatinya. Misalnya sempat menghayal lalu cepat kembali sadar meluruskan hati.


Orang yang mampu sholat pada tingkatan keempat ini mendapat mayoritas pahala. Walau sebagian darinya harus hilang disebabkan kelengahan yang dilakukan sesekali. Dengan jumlah dan frekuensi yang tidak banyak dibanding level sebelumnya.


5. Sholat Berpahala Besar

Orang yang mampu melampaui level sholat ini akan sanggup mengerjakan secara totalitas dan sempurna. Mulai dari takbir hingga salam semua dilakukan secara utuh tanpa cacat. Baik itu secara lahir maupun batin. Konsentrasi penuh dan terhanyut menikmati lezatnya Sholat.


Saat salat akan merasa lupa apa yang ada di sekitarnya. Hati, tubuh, dan fikiran tertuju pada Allah SWT. Memasrahkan segalanya pada Allah sehingga tidak ada rasa khawatir atau was-was akan terjadi sesuatu saat mengerjakan sholat. Tingkatan ini sangat sulit.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Tingkatan Sholat, Mulai dari yang Justru Berdosa Karenanya Hingga Dapat Pahala Besar"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*