Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Dunia ini Hanya Tipu-tipu, Boleh Saja Kaya Raya Tapi Awas Kena Fitnahnya

Banjirembun.com - Kehidupan dunia adalah candu. Semakin dikejar semakin ketagihan. Salah langkah bisa tertipu dibuatnya. Pernyataan itu tak sepenuhnya salah. Serta bukan berarti mesti ditelan mentah-mentah. Sebab semua manusia berhak menjadi kaya raya.


Bagi orang yang taat beragama sejatinya menjadi konglomerat bukanlah tujuan akhir. Sebab proses menuju banyaknya harta itu sebagai sarana untuk berbagi. Semakin kaya semakin dermawan. Bertambah pula nominal uang yang disedekahkan.

Bukan sebaliknya menjadi pelit karena tamak dengan dunia. Ingin tetap berada di posisi teratas mengalahkan orang kaya lainnya. Hidupnya tergantung dengan kemegahan dunia. Kecanduan jalan-jalan di tempat mewah. Kalau perlu ke luar negeri.


Baca: 5 Alasan Umat Islam Harus Kaya Raya


Nah, akhirnya apa yang terjadi ketika musibah global berupa pandemi sekarang ini. Walau punya duit akhirnya uang tidak ada arti. Mau foya-foya tidak leluasa bahkan tidak bisa. Lantas jalan pintas yang dipilih yaitu memakai obat-obat terlarang sebagai pelampiasan.

(Sumber gambar)


Beberapa waktu lalu kita mendengar artis beriniasial NR beserta suaminya AR tertangkap gara-gara mabuk obat. Kurang apa mereka itu. Fasilitas hidup terjamin. Uang tersedia banyak malah barangkali tak terbatas. Setahun penuh jalan-jalan tetap tak habis.


Ternyata benar perkataan tokoh agama bahwa rizki itu bukan cuma soal uang. Melainkan juga kesehatan jiwa serta fisiknya. Buat apa banyak uang tapi badan sakit. Buat apa banyak uang tapi kondisi jiwanya terganggu. Depresi lantaran tak bisa "bebas" bergerak.


Baca: 5 Bukti Tak Terbantah Hidup di Dunia ini Permainan dan Senda Gurau Belaka


Punya banyak uang tidaklah dilarang. Tapi tergantung penuh dan "menyembah" uang adalah kesalahan fatal. Agar tidak rakus pada dunia milikilah uang sampai batas tertentu saja. Semampunya dalam mengelola serta sesanggupnya dalam memanfaatkannya.


Uang seharusnya jadi budak manusia untuk melancarkan hajat hidup. Bukan sebaliknya justru uang yang memperbudak manusia. Sekaya raya apapun seseorang dia tetaplah manusia. Mereka tetap menginjak bumi. Oleh sebab itu "membumilah" jangan "melangit".






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Dunia ini Hanya Tipu-tipu, Boleh Saja Kaya Raya Tapi Awas Kena Fitnahnya"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*