Terbaru · Terpilih · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Puisi: Kematianku

Kematianku

Oleh A. Rifqi Amin


Inginku mati dalam keadaan romantis

Yakni, di kala sedang berprasangka baik pada-Nya

Pada fase iman paling tinggi meningkat drastis

Saat lagi teramat ridho terhadap takdir-Nya



Penuh harap, kematianku menjadi jalan bahagia abadi

Tanpa perlu mencicipi azab maupun berbagai kesulitan sesudah mati

Begitu pula, aku berdoa semoga Allah memberi rahmat-nya

Agar dosa-dosaku terampuni dan pahala ternyata dilipatganda



Sungguh aku mendamba kematian yang indah

Tatkala, setelah roh tercabut dari raga langsung disambut riang gembira para malaikat

Betapa aku sangat ingin kematian yang mempesona

Ketika, berada di alam barzah cuma terasa sekejap mata



Alhamdulillah, walau aku pendosa tapi aku masih punya iman

Artinya, terdapat peluang untuk mendapat surga-Nya

Puji syukur, meski aku minim amal ibadah tetapi aku menjadikan Islam sebagai idaman

Maksudnya, ada harapan guna memperoleh syafaat Rasul-Nya



Sejujurnya, aku malu mau ungkapkan cinta pada Allah dan Rasulullah

Sebab, dalam diri ini masih banyak yang perlu diperbaiki

Sebetulnya, aku takut ingin cepat-cepat bertemu Allah dan Rasulullah

Alasannya, aku merasa belum punya banyak amal saleh sebagai bekal setiba mati



Kota Malang, 05 September 2023


Ilustrasi lorong (sumber Pexels.com)






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Puisi: Kematianku"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*