Banjirembun.com - Kawasan perumahan "tertutup" atau biasa disebut kompleks, umumnya terdapat gardu alias pos pengamanan. Baik itu di sisi depan/gerbang, tengah (jalan poros), maupun pinggirannya. Sayangnya, harus diakui bahwa keberadaan pos jaga di lingkungan tersebut belum tentu ditempati penjaga atau satpam (satuan pengamanan). Terutama saat siang hari.
Lebih parah lagi, walau ada satpam ternyata tugasnya hanya fokus menjaga keamanan. Artinya, terpenting pencurian dan perampokan terjadi nol kasus. Di mana, setidaknya kondisi perumahan aman tanpa disertai tindakan kriminal. Alhasil, urusan-urusan lain terkait kebutuhan warga perumahan yang masih bisa ditangani satpam enggak terpenuhi dengan baik.
Baca juga Curahan Hati, 7 Alasan Gisel Enggan Menyapa Tetangga
Kendati demikian, perumahan yang dijaga satpam masih tetap punya kelebihan lebih banyak ketimbang tidak diberi sama sekali. Syukur-syukur satpam juga menjaga ketertiban area perumahan. Misalnya berupa melarang penyebaran brosur, pemasangan baliho, suara motor bising, hingga menimbulkan suara berisik oleh anak-anak muda yang mengontrak ataupun kos.
Intinya, makin ketat penjagaan di perumahan semakin bikin aman serta nyaman bagi para penghuninya. Tentunya satpam yang menjaga enggak boleh gampang tersinggung. Terutama tatkala para penghuni bersikap dingin ketika hilir mudik di dalam area perumahan tanpa menyapa. Sebab, banyak alasan kenapa seseorang pilih enggan menyapa tetangga maupun satpam.
Uniknya, keberadaan satpam ternyata juga dimanfaatkan oleh pihak pengelola perumahan (termasuk ketua RT dan ketua RW) untuk menertibkan para penghuni rumah yang menunggak iuran bulanan. Tentu, kondisi rumah-rumah yang tampak tak terurus juga bakal menjadi perhatian tersendiri bagi mereka. Apalagi, tatkala komplek tersebut kategori perumahan mewah.
 |
| Ilustrasi pos satpam perumahan yang dilengkapi CCTV (sumber Pexels) |
Pada perumahan yang sedikit "terbuka," fungsi satpam justru fleksibel. Petugas keamanan itu juga dilibatkan dalam kerja bakti (bersih-bersih, penataan lingkungan, program penghijauan, dan lain-lain), pertemuan rutin warga, acara kumpul-kumpul (tasyakuran, kondangan, halal bihalal, atau yang lainnya), sampai keterlibatan dalam panitia acara tertentu.
Keuntungan berikutnya menghuni kawasan di perumahan dijaga satpam ialah meminimalkan kasus penipuan (sales bodong, pelaku hipnotis, COD palsu, dan masih banyak lagi) serta pemerasan (disertai ancaman atau menakut-nakuti). Semestinya pula, perumahan yang dijaga satpam enggak ada pengamen dan pengemis yang berani masuk. Bahkan, pemulung ataupun tukang rombeng juga dilarang.
Lebih bagus lagi, satpam yang menjaga perumahan juga bertugas menjadi pengatur lalu lintas untuk menyeberangkan penghuni keluar-masuk perumahan. Tentulah, pelayanan seperti itu menambah kesan tersendiri. Selain menambah kelancaran dalam berkendara, juga bikin menambah peluang keselamatan berlalu lintas. Di sisi lain, wibawa perumahan juga bertambah memancar.
Lebih lanjut, pada perumahan eksklusif ternyata penjagaan satpam diimbuhi dengan keberadaan portal (palang pintu) otomatis yang akses masuk menggunakan kartu ID seukuran kartu ATM, adanya CCTV (disertai dengan layar realtime untuk memantau 24 jam), hingga fasilitas panic button (tombol darurat sehingga butuh penenangan cepat yang salah satunya terkoneksi dengan kantor satpam).
Baca juga Perbedaan Rumah Cluster dengan Non Cluster
Secara umum, seharusnya satpam memiliki wawasan luas dan pengetahuan mendetail terkait semua isi perumahan yang dijaga. Dengan begitu, saat ada tamu maupun kurir bertanya tentang lokasi rumah langsung dengan sigap tahu di mana letaknya. Lebih dari itu, satpam seyogyanya juga bisa menjadi sumber informasi akurat tentang situasi kegiatan di luar sekitaran perumahan.
Ikuti Medsos kami:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Keuntungan Tinggal di Kawasan Perumahan Dijaga Satpam"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*