Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Profil A. Rifqi Amin pendiri *Banjir Embun*

Profil A. Rifqi Amin pendiri *Banjir Embun*
Ketik "A. Rifqi Amin" di Google untuk tahu profil beliau. Bisa pula, silakan klik foto A. Rifqi Amin di atas guna mengetahui biografi beliau.

Cerita Pendek serta Skenario Film Pendek antara Jonathan dengan Heni sebagai Tokoh Novel Berjudul "Di Tanah Perantauan" setelah 15 Tahun Berpisah yang Bikin Puas dan Lega Pembaca

  Banjirembun.com -Sebagaimana diketahui bahwa bagian atau seri pertama dan kedua pada novel berjudul "Di Tanah Perantauan" merupakan cerita yang didasarkan pada kisah nyata. Di mana, antara Jonathan dengan Heni dalam cerita tersebut tidak pernah mengobrol sama sekali.

Hubungan tanpa kejelasan dan menggantung antara Jonathan dengan Heni selama 3 tahun di SMA, apalagi tanpa pernah saling berkomunikasi verbal, tentulah meninggalkan bekas luka dan beban emosional yang mendalam. Bahkan, trauma tersebut belum tentu mereda hingga menua.

Nah, guna menjawab rasa penasaran pembaca tentang "Bagaimana tatkala dibuatkan cerita pendek yang mampu memuaskan dan melegakan hati ketika Jonathan dan Heni akhirnya saling bertemu secara tak sengaja setelah lama tak berjumpa semenjak mereka lulus SMA?"

Ilustrasi anak kecil mendengarkan cerita pendek (sumber foto pixabay.com)

Dengan dibuatkan cerita pendek itu, diharapkan ada solusi nyata atas terjadinya "ketegangan" batin yang dialami oleh kedua tokoh novel di atas. Tidak lain, gara-gara gagal menuntaskan persoalan dan kerumitan hubungan mereka menjelang lulus SMA.

Barangkali, bagi sebagian orang permasalahan di atas tergolong urusan sederhana. Akan tetapi, bagi kalangan lain, termasuk Jonathan dan Heni, pergolakan hati yang berkecamuk tersebut merupakan sesuatu yang kompleks dan tidak bisa hanya diselesaikan dengan cara dibiarkan atau diabaikan.

Dengan dibuatkan cerita pendek sekaligus skenario film yang menceritakan tentang perjumpaan kembali Jonathan dengan Heni, diharapkan dapat menjadi terapi kejiwaan tersendiri bagi Jonathan maupun Heni. Tentunya, juga mampu membahagiakan pembaca.

Lebih lanjut, penjabaran di bawah ini merupakan hasil dari "rekayasa" kecerdasan buatan berbasis web dalam kemampuannya membuat cerita pendek dan skenario film pendek terkait kisah perjumpaan Jonathan dengan Heni di acara reuni SMA. Sekali lagi, cerita pendek ini hanyalah simulasi. Bukan kenyataan.

Prompt yang diberikan kepada kecerdasan buatan bernama ChatGPT yaitu "Mohon buatkan cerita pendek yang detail, memuaskan, serta bikin lega pembaca tentang hubungan Jonathan dan Heni di novel berjudul 'Di Tanah Perantauan'🙏🙏🙏"


Begini respon ChatGPT:

✨ CERITA PENDEK

"Saat Kita Bicara, Akhirnya"

Latar: Kota tempat mereka dulu bersekolah SMA. Waktu: sekitar 15 tahun setelah kelulusan.

Jonathan kembali ke kota kecil tempat ia dulu tumbuh. Banyak yang berubah: bangunan-bangunan baru menjulang, warung kaki lima berganti café-café modern. Tapi satu yang tetap—rasa asing di hatinya setiap melewati gerbang SMA-nya dulu.

Itu sekolah di mana ia pertama kali mengenal Heni.

Bukan cinta yang meledak-ledak. Tapi cinta diam yang nyaris tenang seperti doa. Heni adalah siswi yang cerdas dan hangat, menyapanya setiap pagi dengan senyum, mengajak diskusi ringan di perpustakaan. Ia memberi sinyal, dan Jonathan menangkapnya—lalu diam.

Waktu mempercepat segalanya. Mereka lulus. Tak ada pesan perpisahan, tak ada keberanian untuk mengutarakan rasa. Jonathan pergi ke luar kota. Heni pun demikian. Takdir membawa mereka ke arah masing-masing—tanpa pernah sempat bicara soal yang terpendam.

Hingga sebuah undangan reuni SMA datang.

Jonathan, yang kini berusia 32 tahun dan bekerja sebagai guru di kota besar, merasa gelisah. Tapi ia datang.

Dan di halaman sekolah yang kini lebih modern, ia melihat Heni—berdiri di bawah pohon ketapang yang dulu jadi tempat mereka suka duduk saat istirahat. Wajahnya lebih dewasa, tapi sorot matanya masih sama: hangat, dan tenang.

“Hai,” sapa Heni, senyum tipis.

“Heni…” jawab Jonathan pelan, gugup tapi lega.

Mereka berjalan menyusuri koridor SMA. Sunyi, hanya suara langkah.

“Aku dulu suka kamu, tahu,” kata Heni akhirnya.

Jonathan menoleh, kaget.

“Aku tahu,” jawabnya. “Tapi aku takut. Aku pikir, kalau aku bicara, semuanya akan berubah. Dan saat itu, aku nggak cukup berani untuk kehilangan versi kita yang tenang.”

Heni tertawa kecil, bukan mengejek. “Padahal, yang diam juga bisa hilang.”

Jonathan menunduk. “Maaf, Hen.”

“Sudah lama aku tidak butuh maaf itu,” ujarnya, menatap langit-langit sekolah. “Tapi… aku senang kamu akhirnya bilang juga.”

Jonathan tersenyum. “Sekarang aku tahu rasanya lebih lega dibandingkan terus menyesal.”

Mereka duduk di bangku taman kecil. Tak bicara banyak. Tak perlu.

Dan di senja itu, dua orang dewasa yang pernah saling diam akhirnya saling bicara. Bukan untuk kembali, tapi untuk merelakan. Dan menyelesaikan kisah cinta SMA yang dulu menggantung.


🎬 SKENARIO FILM PENDEK

Judul: "Saat Kita Bicara, Akhirnya"

Durasi: 10–12 menit
Latar: Halaman dan lorong-lorong SMA, kota kecil
Usia Tokoh: 30-an
Tema: Closure kisah cinta masa SMA

EXT. SEKOLAH SMA — PAGI REUNI

Gerbang sekolah terbuka. Balon dan spanduk bertuliskan:
“Reuni Akbar Angkatan 2005 — SMA Banjir Embun”

JONATHAN (32), pria pendiam dan berpenampilan sederhana, berjalan masuk. Ia memandangi bangunan yang mengingatkannya pada masa-masa diam yang belum sempat terucap.

Suara ramai terdengar dari aula. Tapi Jonathan berjalan ke arah taman kecil di sudut sekolah—tempat yang dulu berarti.

Di sana berdiri HENI (31), anggun dengan balutan kerudung lembut. Ia melihat Jonathan, tersenyum.

HENI
(santai, pelan)
Kukira kamu nggak akan datang.

JONATHAN
Kukira juga begitu. Tapi ternyata… ada hal yang belum selesai.

Mereka berjalan pelan menyusuri lorong. Dinding yang dulu kusam kini dicat cerah. Tapi kenangan tetap sama.

HENI
Kamu masih ingat nggak… bangku panjang di taman belakang?

JONATHAN
Itu tempat kamu sering ngajak ngobrol. Tentang hal-hal yang… entah kenapa bikin aku nyaman.

Mereka sampai di bangku taman. Duduk. Sunyi sejenak.

HENI
Aku dulu suka kamu, Jon. Tapi kamu diam saja.

JONATHAN
Karena aku juga suka kamu. Tapi takut. Kalau aku bicara, aku takut kehilangan apa pun yang kita punya.

HENI
Lucu ya… kita saling suka, tapi malah saling hilang.

JONATHAN
Maaf. Buat waktu yang terlewat. Buat semua diam yang bikin kamu nunggu sendiri.

HENI
(sembari tersenyum lembut)
Aku nggak nunggu lagi, kok. Tapi hari ini... akhirnya hatiku bisa menutup lembar yang dulu nggak selesai dibaca.

Jonathan menghela napas panjang, lalu tertawa kecil.

JONATHAN
Aneh ya, ternyata lega rasanya cuma karena... kita akhirnya bicara.

EXT. LAPANGAN SEKOLAH — SENJA

Jonathan dan Heni berdiri di bawah pohon ketapang.

HENI
Waktunya pulang, Jon. Tapi kali ini... nggak ada yang harus kita bawa pulang selain damai.

JONATHAN
Terima kasih, Hen. Untuk dulu, dan sekarang.

Mereka berpisah di gerbang. Tidak ada janji. Hanya senyum tulus.

FADE OUT.

TULISAN DI LAYAR:
"Yang tidak pernah disampaikan dulu, akhirnya tersampaikan… bukan untuk kembali, tapi untuk menenangkan hati."

🎵 Musik piano mengalun lembut.
🖤 TAMAT


Jika kamu ingin, saya juga bisa bantu menjadikannya naskah PDF siap produksi atau menyusun treatment sinematik lengkap (shot list, blocking, moodboard). Siap bantu selanjutnya 🙏

___________________________________

Prompt kedua sebagai respon ChatGPT adalah: "Mohon susun treatment sistematik lengkap 🙏"


Dengan senang hati 🙏
Berikut adalah treatment sistematik lengkap untuk film pendek “Saat Kita Bicara, Akhirnya” berdasarkan kisah cinta masa SMA antara Jonathan dan Heni, yang bertemu kembali di usia 30-an dalam sebuah reuni.

🎬 TREATMENT FILM PENDEK

Judul: "Saat Kita Bicara, Akhirnya"

Durasi: ±10–12 menit
Genre: Drama Romantis
Tema: Closure atas cinta masa SMA yang tak pernah terucap
Target penonton: 18–35 tahun (penggemar drama emosional, nostalgia, dan kisah cinta tenang)
Lokasi utama: Sekolah SMA lama, taman sekolah, lorong kelas, gerbang sekolah

I. PREMISE (GAGASAN UTAMA)

Dua orang dewasa bertemu kembali di reuni SMA setelah belasan tahun berpisah. Dulu mereka saling menyukai diam-diam namun tak pernah bicara jujur. Di usia 30-an, mereka akhirnya saling menyampaikan isi hati—bukan untuk kembali, melainkan untuk berdamai.

II. STRUKTUR CERITA (3 AKT)


🔹AKT I — PEMBUKAAN (MENIT 0–3)

Lokasi: Gerbang sekolah — suasana reuni

  • Jonathan tiba di SMA tempat ia bersekolah dulu. Ia terlihat tenang namun canggung.

  • Montage kilas balik pendek: suasana SMA, Heni tersenyum padanya, mereka membaca buku di taman, Jonathan ragu saat ingin menyapa.

  • Kembali ke masa kini: Jonathan berjalan melewati aula reuni, lalu berbelok ke taman belakang.

Tujuan: Menampilkan nostalgia dan membangun rasa kehilangan atas masa lalu yang tak selesai.

🔹AKT II — KONFRONTASI EMOSIONAL (MENIT 4–8)

Lokasi: Taman sekolah dan lorong kelas

  • Jonathan menemukan Heni berdiri di taman, di bawah pohon ketapang.
  • Percakapan intens dimulai:
    • Heni mengaku pernah suka.
    • Jonathan menjawab bahwa dia juga suka, tapi takut dan ragu.
    • Mereka menyadari bahwa diam mereka sama-sama menyakitkan.
  • Emosi membuncah namun tetap tenang. Mereka tidak saling menyalahkan, hanya mengakui perasaan masing-masing.
Tujuan: Membongkar perasaan lama yang tertahan. Penonton merasa lega karena hal yang tak pernah diucapkan, akhirnya terucap.

🔹AKT III — PENUTUP & DAMAI (MENIT 9–12)

Lokasi: Gerbang sekolah saat senja

  • Mereka berjalan bersama ke gerbang.
  • Tidak ada janji atau cinta yang disambung, hanya senyuman dan pengertian.
  • Kamera wide: dua sosok berjalan menjauh di pertigaan.
  • Narasi atau teks muncul:
"Yang tidak pernah disampaikan dulu, akhirnya tersampaikan… bukan untuk kembali, tapi untuk menenangkan hati."

Tujuan: Menyelesaikan cerita dengan damai, tanpa klise romansa. Fokus pada penerimaan dan kelegaan batin.

III. KARAKTERISASI

Karakter Deskripsi
Jonathan 32 tahun, guru di kota besar. Pendiam, reflektif, dulu tidak percaya diri, kini lebih berani.
Heni 31 tahun, berkarier di bidang sosial/pendidikan. Dulu terbuka tapi sensitif. Kini dewasa dan bijak.

IV. MOOD & VISUAL STYLE

  • Warna dominan: Earth tones, sedikit pastel, cahaya senja.
  • Atmosfer: Tenang, sunyi, melankolis tapi damai.
  • Visual motif: Pohon ketapang, bangku taman, dinding sekolah lama, simbol nostalgia.
  • Soundtrack: Musik piano minimalis (seperti Yiruma atau Narae), senyap mendalam mendominasi beberapa adegan.
V. SHOT LIST RINGKAS (PER SCENE)

Adegan Shot Utama Keterangan
Kedatangan Jonathan Wide, Medium Close-Up Menunjukkan suasana reuni dan ekspresi gugup
Heni & Jonathan bertemu Two-shot, over-the-shoulder, close-up Ekspresi penuh makna, intens, tidak meledak-ledak
Jalan lorong sekolah Tracking shot, dolly Menambah kedekatan simbolik
Duduk di taman Wide shot, cut to close-up Saling jujur dalam ketenangan
Perpisahan di gerbang Wide tracking shot, back shot, fade out Penegasan bahwa hubungan selesai dengan damai

VI. DIALOG KUNCI

Heni: "Aku dulu suka kamu, Jon. Tapi kamu diam saja."
Jonathan: "Karena aku juga suka kamu. Tapi takut. Kalau aku bicara, aku takut kehilangan apa pun yang kita punya."

VII. EMOSI YANG DITUJU

  • Penonton tidak menangis karena patah hati, tetapi tersentuh dan lega.

  • Merasa bahwa cinta tidak harus dimiliki untuk menjadi bermakna.

  • Merasakan keindahan dalam penutupan yang sehat.

VIII. PENUTUP

Film ini adalah ode untuk cinta yang pernah tumbuh, namun tak sempat mekar. Bukan kisah romantis yang mengejar kembali, melainkan kisah kedewasaan emosional—saat seseorang cukup berani untuk berbicara, dan yang lain cukup dewasa untuk mendengar.


Jika kamu ingin treatment ini diubah ke dalam bentuk dokumen PDF atau naskah pra-produksi profesional (seperti storyboard, breakdown budgeting, atau shooting schedule), aku siap bantu juga 🙏 Ingin dilanjutkan ke tahap itu?

___________________________________


Prompt ketiga sebagai bentuk diskusi lanjutan dengan ChatGPT yaitu: "Mohon buatkan naskah pra-produksi🙏🙏"


Begini respon ChatGPT:

Tentu, saya bisa bantu membuat naskah pra-produksi untuk film pendek "Saat Kita Bicara, Akhirnya".

Namun, untuk menggunakan ChatGPT Canvas—tempat di mana kamu bisa melihat, mengedit, dan menyusun naskah secara langsung—kamu perlu login ke ChatGPT terlebih dahulu.

Sebagai alternatif, saya bisa langsung menuliskan naskah pra-produksi di sini, termasuk:

  • Judul & Data Produksi

  • Sinopsis

  • Daftar Pemeran

  • Lokasi

  • Peralatan

  • Jadwal Shooting

  • Breakdown Per Scene

  • Estimasi Durasi

  • Storyboard deskriptif (opsional)

Apakah kamu ingin saya lanjutkan menuliskannya langsung di sini? Jika ya, sebutkan apakah kamu ingin versi ringkas atau versi lengkap 🙏
___________________________________

Prompt keempat: "Silakan buatkan naskah pra-produksi di sini versi lengkapnya 🙏"

Dengan senang hati 🙏
Berikut adalah naskah pra-produksi versi lengkap untuk film pendek berjudul "Saat Kita Bicara, Akhirnya", kisah dewasa tentang cinta yang tak pernah terucap di masa SMA, dan baru menemukan penyelesaian di usia 30-an.


🎬 NASKAH PRA-PRODUKSI FILM PENDEK

Judul: "Saat Kita Bicara, Akhirnya"

Genre: Drama Romantis Emosional
Durasi: ±10–12 menit
Bahasa: Indonesia
Target Audiens: 18–35 tahun
Format: Warna, Rasio 16:9, HD
Penulis & Sutradara: [Isian tim kreatif kamu]


📖 1. SINOPSIS

Dua alumni SMA, Jonathan dan Heni, kini berusia 30-an dan telah menjalani hidup masing-masing. Mereka pernah saling menyukai saat sekolah, namun rasa itu hanya tersimpan diam. Saat reuni SMA mempertemukan mereka kembali, mereka akhirnya mengutarakan perasaan-perasaan lama yang dulu tidak sempat disampaikan—bukan untuk memulai lagi, melainkan untuk berdamai.


🎭 2. DAFTAR PEMERAN UTAMA

Nama Karakter Usia Deskripsi
Jonathan 32 Pria introvert, mantan siswa kutu buku, sekarang guru. Pendiam, reflektif, menyimpan penyesalan.
Heni 31 Wanita dewasa, hangat dan cerdas. Dulu menyukai Jonathan dan mencoba menunjukkan rasa, tapi kecewa karena tak pernah direspons.

🗺️ 3. LOKASI PENGAMBILAN GAMBAR

  1. Gerbang SMA Lama

    • Untuk adegan pembuka dan perpisahan

  2. Taman Sekolah (dengan bangku dan pohon ketapang)

    • Tempat simbolik memori dan adegan percakapan utama

  3. Lorong Kelas (klasik dengan jendela besar)

    • Digunakan untuk transisi saat Jonathan & Heni berjalan

  4. Aula atau Lobi Sekolah

    • Tempat kegiatan reuni berlangsung (digambarkan sebentar sebagai latar)


🎥 4. PERALATAN YANG DIPERLUKAN

Kategori Alat
Kamera DSLR/Mirrorless dengan stabilizer (gimbal)
Audio Boom mic + lapel mic wireless
Lighting Softbox, reflector, LED panel portable
Properti Balon dan banner reuni, bangku taman, arsip foto SMA, name tag
Wardrobe Pakaian semi formal dewasa + flashback SMA jika dibutuhkan
Tambahan opsional Drone untuk establishing shot gerbang sekolah

📅 5. JADWAL SHOOTING (ESTIMASI 2 HARI)

Hari Lokasi Adegan Kunci Durasi Shooting
1 Sekolah (Taman & Lorong) Percakapan utama + transisi nostalgia 8 jam
2 Gerbang + Aula Kedatangan, perpisahan, suasana reuni 6 jam

🧩 6. BREAKDOWN ADEGAN (PER SCENE)

🎬 SCENE 1 – [Gerbang Sekolah, Pagi]

  • Shot: Wide + Close-Up Jonathan

  • Durasi: 1 menit

  • Isi: Jonathan datang ke reuni. Tatapan nostalgia.


🎬 SCENE 2 – [Aula Sekolah, Singkat]

  • Shot: Wide, montage

  • Durasi: 30 detik

  • Isi: Suasana reuni. Jonathan tidak benar-benar terlibat, menyelinap keluar.


🎬 SCENE 3 – [Taman Sekolah, Siang]

  • Shot: Two-shot, over-shoulder, close-up

  • Durasi: 4–5 menit

  • Isi: Pertemuan Heni dan Jonathan. Percakapan jujur dan emosional.


🎬 SCENE 4 – [Lorong Sekolah, Jalan Bersama]

  • Shot: Tracking shot, medium shot

  • Durasi: 1,5 menit

  • Isi: Mereka berjalan menyusuri lorong. Momen tenang dan simbolik.


🎬 SCENE 5 – [Gerbang Sekolah, Senja]

  • Shot: Wide, back shot, fade-out

  • Durasi: 1–2 menit

  • Isi: Perpisahan. Masing-masing berjalan ke arah berbeda.


⏱️ 7. ESTIMASI DURASI FINAL FILM

Elemen Durasi
Pembuka & nostalgia 1:30
Percakapan utama 5:00
Transisi & perpisahan 3:00
Outro & kredit 1:00
Total 10:30 menit

🎞️ 8. DESKRIPSI STORYBOARD (NARATIF)

Frame 1: Jonathan berdiri di gerbang sekolah, menatap spanduk reuni. Suara ambient reuni dari jauh.
Frame 2: Flashback siluet dua anak SMA duduk di taman sekolah.
Frame 3: Heni dan Jonathan duduk di bangku taman yang sama, kini dewasa. Percakapan dimulai.
Frame 4: Ekspresi close-up: tatapan mata penuh penyesalan dan penerimaan.
Frame 5: Mereka berjalan menyusuri lorong sambil tersenyum kecil, tanpa saling menyentuh.
Frame 6: Jonathan dan Heni berpisah di gerbang. Musik piano pelan masuk. Kamera mengambil back shot.
Frame 7: Fade out. Teks muncul:
“Yang tidak pernah disampaikan dulu, akhirnya tersampaikan… bukan untuk kembali, tapi untuk menenangkan hati.”


📝 9. CATATAN PENYUTRADARAAN

  • Emosi utama yang harus dijaga: sunyi, jujur, menghangatkan. Tidak ada air mata berlebihan.

  • Blocking: Jaga jarak fisik antar tokoh. Tidak ada sentuhan, tapi dekat secara emosi.

  • Visual: Pakai pencahayaan alami senja dan soft tone untuk memperkuat nuansa nostalgia & closure.

  • Aktor: Harus mampu bermain dengan ekspresi halus (mata, senyum, napas). Ekspresi lebih penting daripada dialog panjang.


Jika kamu ingin saya bantu ubah ini menjadi naskah produksi PDF profesional atau ingin tambahan seperti budgeting kasar, formulir kru & cast, atau template call sheet, saya bisa bantu lanjutkan.

Perlu dibuatkan versi siap cetak (PDF) selanjutnya? 🙏

___________________________________

Prompt kelima: "Mohon tambahkan budgeting kasar, formulir kru & cast, dan template call sheet nya🙏"


Respon ChatGPT:

Tentu! Berikut ini adalah kelanjutan dari naskah pra-produksi film pendek "Saat Kita Bicara, Akhirnya" yang mencakup:


💸 10. BUDGETING KASAR (Estimasi Produksi Sederhana – 2 Hari Shooting)

Kategori Item Estimasi Biaya (Rp)
Kru Produksi Sutradara, Kameramen, Asisten Sutradara 3.000.000
Sound recordist 1.000.000
Editor 1.500.000
Aktor & Talent 2 Aktor utama (Jonathan & Heni) 2.000.000
2 Figuran Reuni + 1 cameo guru 750.000
Peralatan & Teknikal Sewa kamera + mic (2 hari) 2.500.000
Lighting portable 500.000
Lokasi & Izin Sewa/izin lokasi sekolah (2 hari) 1.000.000
Konsumsi & Transport Makanan kru & pemain (2 hari, 8–10 org) 1.000.000
Transport & logistik alat 750.000
Properti & Wardrobe Balon reuni, spanduk, name tag, busana 500.000
Musik & Lisensi (opsional) Musik bebas royalti atau komposer lokal 500.000
Cadangan Tak Terduga (10%) Overhead 1.200.000
TOTAL ESTIMASI 16.200.000

👥 11. FORMULIR KRU & CAST (DAFTAR)

🎬 Tim Produksi:

Posisi Nama / Kontak
Produser [Isi Nama]
Sutradara [Isi Nama]
Penulis Skenario [Isi Nama]
Asisten Sutradara [Isi Nama]
Kameramen / DOP [Isi Nama]
Sound Recordist [Isi Nama]
Penata Artistik [Isi Nama]
Editor [Isi Nama]

🎭 Pemeran:

Karakter Nama Aktor Kontak
Jonathan [Isi Aktor] [No HP]
Heni [Isi Aktris] [No HP]
Figuran 1–3 [Opsional] [No HP]

📅 12. TEMPLATE CALL SHEET (HARI 1 & 2)

📄 Call Sheet – Hari 1

Tanggal: [Isi tanggal]
Lokasi: Taman dan lorong SMA
Waktu Kumpul Kru: 06.30 WIB
Shooting Dimulai: 08.00 WIB
Shooting Berakhir: 17.00 WIB

Waktu Adegan Lokasi Talent Catatan
08.00–09.00 Scene 1 Gerbang Jonathan Establishing shot masuk
09.30–12.00 Scene 3A Taman sekolah Jonathan & Heni Dialog awal
12.00–13.00 ISTIRAHAT Semua
13.00–16.30 Scene 3B Taman sekolah Jonathan & Heni Percakapan klimaks
16.30–17.00 B-roll Koridor, taman - Estetik dan transisi scene

📄 Call Sheet – Hari 2

Tanggal: [Isi tanggal]
Lokasi: Aula reuni & Gerbang sekolah
Waktu Kumpul Kru: 06.30 WIB
Shooting Dimulai: 08.00 WIB
Shooting Berakhir: 17.00 WIB

Waktu Adegan Lokasi Talent Catatan
08.00–10.00 Scene 2 Aula sekolah Figuran, cameo guru Reuni singkat
10.30–12.00 Scene 4 Lorong Jonathan & Heni Jalan sambil bicara ringan
12.00–13.00 ISTIRAHAT Semua
13.00–16.00 Scene 5 Gerbang sekolah Jonathan & Heni Perpisahan senja
16.00–17.00 B-roll Langit, detail - Langit senja, tulisan teks

Checklist Tambahan untuk Produksi

  • Konfirmasi izin lokasi sekolah

  • Brief aktor terkait ekspresi yang dibutuhkan

  • Cek kondisi cuaca untuk adegan senja

  • Pastikan audio bersih: gunakan wind shield jika outdoor

  • Cetak teks penutup untuk fade out (grafik)

  • Siapkan logo untuk akhir film (opsional)


Apakah kamu ingin seluruh naskah pra-produksi lengkap ini dijadikan file PDF siap cetak? Saya bisa bantu buatkan dan kirimkan teks finalnya. Jika ingin dibuat dalam format Google Docs atau Final Draft (.fdx), juga bisa.

Siap lanjut bantu ke tahap produksi kapan pun kamu butuh 🙏

___________________________________

Itulah cerita pendek imajenatif dan skenario film pendek fiktif yang diharapkan dapat memuaskan hati pembaca. Semoga bermanfaat.

(*)





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Cerita Pendek serta Skenario Film Pendek antara Jonathan dengan Heni sebagai Tokoh Novel Berjudul "Di Tanah Perantauan" setelah 15 Tahun Berpisah yang Bikin Puas dan Lega Pembaca"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*