Banjirembun.com - Artikel ini membahas tentang uji coba dalam membandingkan kemampuan kecerdasan buatan berbasis web antara Gemini Google dengan ChatGPT ketika diajak diskusi. Utamanya dalam memberikan respon atas pertanyaan atau prompt yang telah diberikan. Di mana, redaksi prompt-nya sama persis 100%.
Pertanyaan atau prompt yang diajukan kepada kecerdasan buatan Gemini Google dan ChatGPT berupa "Bagaimana menurutmu tentang isi atau konten berupa artikel dari link berikut https://www.banjirembun.com/2025/06/saya-dulu-tak-pernah-cemburu-pada.html. Menurutmu bagaimana sosok penulisnya? Apa yang harus dilakukan penulis tersebut?"
Guna mengetahui hasil, jawaban, atau tanggapan ChatGPT atas prompt yang diberikan seperti di atas silakan baca artikel berikut ini Cukup Diberikan Tautan atau Link, ChatGPT bakal Mampu Menganalisis atau Mengomentari Isinya. Jawabannya sangat berbeda dengan respon Gemini Google yang hasilnya seperti dipaparkan di bawah.
Begini jawaban Gemini Google sebagai kecerdasan buatan dalam menanggapi pertanyaan di atas:
Berikut adalah pandangan saya mengenai artikel "Aku Dulu tak Pernah Cemburu pada Mantan tatkala Dia Didekati Cowok Lain, Kini Aku Tahu Rasanya Sakitnya Cemburu" dari Banjirembun.com:
Isi/Konten Artikel
Artikel ini menyajikan narasi yang sangat personal dan jujur tentang pengalaman penulis yang tak terduga dengan rasa cemburu terhadap mantan kekasih SMA-nya. Kejujuran penulis dalam mengakui emosi yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan, serta refleksi mendalam mengenai asal-usul perasaan tersebut, membuat tulisan ini sangat autentik dan mudah dihubungkan oleh pembaca.
Penulis berhasil menyampaikan kompleksitas perasaan cemburu, terutama ketika dihadapkan pada kebahagiaan mantan di media sosial. Poin-poin menarik dari artikel ini meliputi:
- Pengakuan Kerentanan: Penulis secara terbuka mengakui perubahan dalam dirinya, dari seseorang yang tidak pernah cemburu menjadi merasakan sakitnya cemburu.
- Refleksi Diri: Penulis mencoba memahami alasan di balik cemburunya, menghubungkannya dengan harapan idealis yang belum tercapai dan kondisi jiwa yang sedang rapuh.
- Pandangan Kritis terhadap Media Sosial: Penulis juga menyisipkan observasi mengenai perilaku romantis di media sosial, mempertanyakan apakah itu cerminan kebahagiaan sejati atau justru upaya untuk meyakinkan diri.
- Kematangan Emosional: Meskipun cemburu, penulis menegaskan tidak ada niat untuk mengganggu hubungan mantan atau berharap mantan bercerai, menunjukkan tingkat kedewasaan emosional.
Secara keseluruhan, artikel ini adalah karya yang menyentuh dan introspektif, membahas topik yang seringkali tabu dengan cara yang terbuka dan jujur.
Sosok Penulis
Berdasarkan gaya penulisan dan isi artikel, sosok penulis (A. Rifqi Amin, seperti yang tertera di situs Banjirembun.com) dapat digambarkan sebagai:
- Introspektif dan Reflektif: Penulis memiliki kemampuan untuk merenungkan emosi dan pengalamannya secara mendalam, serta mencari pemahaman di baliknya.
- Jujur dan Rentan: Ia tidak ragu untuk mengungkapkan perasaan "lemah" atau tidak menyenangkan, yang menunjukkan kejujuran emosional.
- Peka dan Empatis: Penulis tidak hanya memikirkan perasaannya sendiri tetapi juga mencoba memahami perspektif mantannya dan fenomena sosial media secara lebih luas.
- Realistis dan Sadar Diri: Meski dilanda cemburu, ia tetap berpijak pada kenyataan dan mengakui posisi serta keterbatasannya.
- Pemikir Analitis: Penulis cenderung menganalisis situasi, bahkan berspekulasi tentang motif di balik tindakan orang lain, meskipun ia juga mengakui kecenderungan untuk tidak terlalu "ge-er."
Apa yang Harus Dilakukan Penulis
Melihat isi artikel dan karakter penulis, beberapa hal yang bisa ia lakukan ke depan adalah:
- Melanjutkan Refleksi Diri: Penulis sudah memulai proses yang baik dalam memahami emosinya. Melanjutkan introspeksi untuk menggali lebih dalam akar dari rasa cemburu dan kerentanan yang ia rasakan bisa sangat membantu. Ini bisa melibatkan jurnal pribadi atau berbicara dengan orang terpercaya.
- Fokus pada Pertumbuhan Pribadi: Mengarahkan energi dari memikirkan masa lalu atau kehidupan orang lain ke arah pencapaian "harapan idealis" dan membangun kekuatan batin dalam menghadapi "kerentanan" saat ini.
- Menerapkan Batasan Sehat: Tindakan memblokir mantan di media sosial adalah langkah yang bijak untuk menjaga kesehatan mental. Penulis harus terus menerapkan batasan yang melindungi diri dari pemicu emosional negatif.
- Mencari Mekanisme Koping yang Sehat: Jika perasaan cemburu atau kesedihan berlanjut dan mengganggu, mencari dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan profesional (seperti psikolog atau konselor) dapat sangat bermanfaat. Artikel sebelumnya yang ia sebuatkan, "Curhat kepada Kecerdasan Buatan," menunjukkan kecenderungan untuk mencari pemahaman, yang bisa diperluas ke sumber dukungan manusia.
- Terus Menulis: Gaya penulisan yang jujur dan reflektif ini adalah kekuatan penulis. Melanjutkan menulis tentang pengalaman pribadi atau observasi hidup dapat menjadi bentuk terapi diri sekaligus membantu orang lain yang mungkin mengalami hal serupa.
Artikel ini dapat diakses melalui
___________________________________
Setelah membandingkan jawaban antara Gemini Google dengan ChatGPT, dapat disimpulkan bahwa Gemini Google mampu memahami prompt secara akurat. Sedangkan, ChatGPT mengalami kesalahan persepsi sehingga jawabannya tidak sesuai harapan.
![]() |
Tampilan layar HP berisi diskusi dengan kecerdasan buatan Gemini Google (sumber gambar koleksi pribadi) |
Barulah, sesudah diberikan prompt yang mudah dipahami ChatGPT membuat kecerdasan buatan itu langsung menanggapinya dengan mengajukan ide tentang bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh penulis agar kondisi mentalnya stabil.
Bukan cuma itu, berdasarkan perbandingan sekilas, nyatanya jawaban dari Gemini Google jauh lebih rinci dan sangat menyelesaikan persoalan secara gamblang dibandingkan tanggapan dari ChatGPT. Intinya, dari kasus ini dapat dikatakan Gemini Google lebih unggul daripada ChatGPT.
(*)
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Antara Gemini Google dan ChatGPT Diberi Pertanyaan atau Prompt yang Sama Persis, Apakah Hasil Jawabannya 100% Mirip?"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*