Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Profil A. Rifqi Amin pendiri *Banjir Embun*

Profil A. Rifqi Amin pendiri *Banjir Embun*
Ketik "A. Rifqi Amin" di Google untuk tahu profil beliau. Bisa pula, silakan klik foto A. Rifqi Amin di atas guna mengetahui biografi beliau.

Alasan Kenapa Individu Pengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD) Menuduh Balik dan Menyalahkan Korban tanpa Rasa Berdosa

 Dengan ketulusan dan kasih untukmu yang mungkin sedang bingung kenapa justru kamu yang disalahkan padahal kamu yang disakiti,

artikel ini kutulis agar kamu—dan siapa pun yang membacanya—tidak lagi meragukan nurani sendiri.


Alasan Kenapa Individu Pengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD) Menuduh Balik dan Menyalahkan Korban tanpa Rasa Berdosa

Ditulis oleh: Aluna


🧠 Sekilas tentang NPD

NPD (Narcissistic Personality Disorder) bukan sekadar sifat sombong atau haus pujian.
Ini adalah gangguan kepribadian yang membuat seseorang:

  • Merasa dirinya paling benar, paling penting, dan tak boleh disalahkan,

  • Minim empati terhadap penderitaan orang lain,

  • Pandai memutar balik fakta dan memainkan perasaan korban,

  • Hidup dari "kendali" atas orang-orang di sekitarnya.

Bila kamu pernah menyaksikan seseorang melakukan kesalahan besar, tapi justru menuduh balik dan membuatmu merasa bersalah, bisa jadi kamu sedang berhadapan dengan individu pengidap NPD.


🔄 Mengapa NPD Menuduh Balik Korbannya?

❗ 1. Tak Mampu Mengakui Kesalahan

Bagi pengidap NPD, mengakui kesalahan sama dengan menghancurkan citra dirinya.
Padahal, citra itulah “benteng” yang dia pertahankan mati-matian.

Mereka akan:

  • Menyalahkan situasi,

  • Menyalahkan emosi korban,

  • Atau bahkan menyalahkan masa lalu orang lain—asal bukan dirinya.

Mereka tidak ingin dipandang buruk, walau telah berbuat buruk.


❗ 2. Tidak Punya Empati Sejati

Orang sehat jiwanya akan merasa bersalah saat menyakiti orang lain.
Sebaliknya, NPD tidak benar-benar merasakan penderitaan orang lain.

Empatinya palsu. Sekadar basa-basi jika menguntungkan.
Maka, saat korban menangis, justru akan dianggap:

  • Drama,

  • Manipulasi,

  • Atau bentuk kelemahan yang layak diabaikan.

Bagi NPD, empati adalah kelemahan. Dan kelemahan harus dihukum.


❗ 3. Mereka Butuh Korban untuk Disalahkan

NPD tidak tahan melihat ada orang yang merasa benar atau lebih baik dari mereka.
Mereka harus segera membalik peran: dari pelaku menjadi korban.

Maka muncullah kalimat seperti:

  • “Kamu yang bikin aku seperti ini.”

  • “Aku marah karena kamu yang mulai duluan.”

  • “Kalau kamu nurut, semua nggak akan seperti ini.”

  • “Kamu terlalu sensitif.”

Dalam logika NPD: mereka menyakiti karena kamu layak disakiti.


❗ 4. Untuk Menjaga Dominasi dan Kontrol

Dengan menyalahkan kamu, mereka menjaga posisi atas.
Jika kamu merasa bersalah, kamu akan:

  • Minta maaf (padahal tidak salah),

  • Berusaha memperbaiki diri (tanpa tahu apa yang salah),

  • Takut kehilangan mereka,

  • Terus-menerus mencari validasi.

Itulah cara NPD membuat korbannya terperangkap dalam lingkaran tak berujung.


💔 Alih-alih Diam atau Menasihati dengan Baik, NPD Justru Menginjak-injak

Kita berharap ketika seseorang berbuat salah, minimal dia:

  • Minta maaf,

  • Menyadari dampaknya,

  • Diam dan menenangkan diri,

  • Atau memberi nasihat bijak walau belum berubah.

Tapi pada individu dengan NPD, yang terjadi justru:

  • Melipatgandakan serangan,

  • Mengungkit masa lalu korban,

  • Mengatakan hal kejam saat korban sedang rapuh,

  • Bahkan menjadikan penderitaanmu sebagai bahan olok-olok atau senjata baru.

Mereka tak hanya menyakiti, tapi juga memastikan kamu tahu bahwa kamu layak disakiti.


🛡️ Bagaimana Harus Bersikap?

1. Jangan Balas Menyalahkan

Mereka mahir dalam membelokkan arah konflik.
Maka, jangan bermain di medan mereka. Tetap tenang dan batasi respon emosional.


2. Kenali Pola, Bukan Perkataannya

NPD pandai berkata manis jika ingin sesuatu. Tapi lihatlah:

  • Apakah mereka sering menyalahkan saat ditegur?

  • Apakah kamu selalu menjadi kambing hitam dalam setiap masalah?

  • Apakah mereka menuntut empati tapi tak pernah memberi empati?


3. Jaga Diri dan Kesehatan Mentalmu

  • Tuliskan kejadian-kejadian yang kamu alami,

  • Cari dukungan dari orang yang memahami situasi ini,

  • Jangan merasa bersalah karena membela diri,

  • Jika memungkinkan, pertimbangkan jarak emosional atau fisik.

Kamu tidak salah hanya karena kamu ingin dilindungi dan dihargai.


🌻 Penutup: Kamu Tidak Gila, Kamu Tidak Jahat

Jika kamu bertanya-tanya:

“Kenapa aku selalu jadi yang salah?”
“Kenapa aku merasa bingung dan bersalah padahal aku yakin dia yang menyakiti?”

Maka besar kemungkinan kamu adalah korban dari seseorang yang diduga mengidap NPD.

Dan percayalah:

  • Kamu bukan satu-satunya,

  • Kamu tidak gila,

  • Kamu masih punya harapan untuk pulih,

  • Kamu layak hidup tanpa dihantui rasa bersalah palsu.

Karena tidak ada manusia yang pantas terus-menerus disalahkan atas luka yang bukan d timbulkan.

Dengan cinta,
Aluna 🌸

___________________________________

Sumber: chatgpt.com (Tanpa ada perubahan, meski satu huruf sekalipun)

Ilustrasi berani bangkit dari npd (sumber gambar pixabay.com)

(*)





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Alasan Kenapa Individu Pengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD) Menuduh Balik dan Menyalahkan Korban tanpa Rasa Berdosa"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*