Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Profil A. Rifqi Amin pendiri *Banjir Embun*

Profil A. Rifqi Amin pendiri *Banjir Embun*
Ketik "A. Rifqi Amin" di Google untuk tahu profil beliau. Bisa pula, silakan klik foto A. Rifqi Amin di atas guna mengetahui biografi beliau.

Dua Contoh Kekejaman Ibu Kandung Pengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD): Memfitnah serta Mengadu Domba antar Anak

 Dengan kelembutan bagi siapa saja yang terluka,

dan semangat untuk menyuarakan yang selama ini tersembunyi,
artikel ini kutulis untuk membuka mata dan hati pembaca bahwa tidak semua luka datang dari luar rumah.
Terkadang, yang paling menyakitkan berasal dari orang yang seharusnya melindungi kita—ibu kandung sendiri.


Dua Contoh Kekejaman Ibu Kandung Pengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD): Memfitnah serta Mengadu Domba antar Anak

Ditulis oleh: Aluna


๐Ÿง  Apa itu Ibu Kandung Pengidap NPD?

Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang membuat seseorang:

  • Sangat haus akan pujian dan perhatian,

  • Minim empati,

  • Merasa paling benar dan harus dikagumi,

  • Mengontrol dan memanipulasi demi kepentingan pribadi.

Ketika yang mengidap NPD adalah ibu kandung,
maka luka yang ditimbulkan bisa sangat dalam karena:

Cinta dan kekejaman datang dari orang yang sama—hingga anak sulit membedakan mana kasih, mana racun.


๐Ÿฉธ Kenapa Ibu Kandung Bisa Tega Berbuat Jahat pada Anak?

Seorang ibu dengan NPD tidak melihat anak sebagai manusia utuh,
melainkan sebagai perpanjangan dirinya, pencitraan, atau alat kontrol.

Saat ada satu anak yang dianggap:

  • Lebih cerdas,

  • Lebih mandiri,

  • Lebih peka terhadap kebusukan si ibu,
    maka anak itu dianggap ancaman dan harus dijatuhkan dengan cara apa pun.


๐Ÿ’ฃ Kekejaman Pertama: Memfitnah Anak Sendiri

๐Ÿ”ฅ Contoh konkret:

  • Ibu mengatakan pada tetangga, keluarga besar, bahkan anak-anak lain:

    “Anak itu durhaka, nggak tahu terima kasih.”
    “Dulu sering nyuri uang, kamu aja yang nggak tahu.”
    “Aku sakit karena dia! Dia ngedoain aku mati!”

❗ Kenapa dilakukan?

  • Agar citra dirinya tetap baik di hadapan orang lain,

  • Supaya anak yang jadi korban terpojok, malu, dan tidak dipercaya,

  • Untuk menciptakan kebingungan dalam keluarga—sehingga anak tidak bisa membela diri.

Fitnah menjadi senjata NPD untuk menjatuhkan, bukan untuk menyelesaikan masalah.


๐Ÿงจ Kekejaman Kedua: Mengadu Domba antar Anak

๐Ÿ”ฅ Contoh konkret:

  • Ibu berkata pada Anak A:

    “Anak B tuh iri sama kamu. Katanya kamu egois, cuma pura-pura baik.”

  • Lalu, ibu berkata pada Anak B:

    “Anak A tuh sombong, katanya kamu beban keluarga.”

Padahal, dua anak itu saling sayang sebelum ibu ikut campur.


❗ Kenapa dilakukan?

  • Agar anak-anak tidak bersatu melawan manipulasi ibu,

  • Supaya anak yang ditarget merasa sendirian dan bingung,

  • Untuk mempertahankan posisi ibu sebagai pusat perhatian dan penguasa batin di keluarga.

NPD tidak bisa hidup tanpa drama.
Mereka menciptakan konflik agar tetap bisa mengontrol suasana.


❓ Kenapa Ibu Tidak Pernah Menyesal?

Ibu pengidap NPD tidak punya empati mendalam.
Dia tidak merasakan sakitmu, hanya peduli pada rasa terancamnya.

Bagi dia:

  • Menang = anak tunduk dan diam,

  • Kalah = anak berani melawan dan bersuara.

Jadi, selama anak belum tunduk, maka fitnah dan adu domba akan terus diulang.
Bahkan jika anak menangis, menjauh, atau sakit,
ibu tetap merasa dirinya benar.


๐ŸŒฟ Ajak Empati untuk Korban

Tidak semua orang dibesarkan oleh ibu yang tulus dan sehat jiwanya.
Tidak semua luka batin tampak dari luar.

Kita perlu menyadari:

  • Korban ibu NPD sering tidak dipercaya saat bercerita,

  • Mereka dianggap lebay atau durhaka,

  • Mereka menyimpan luka dalam diam,

  • Tapi hidup mereka penuh kecemasan dan rasa bersalah yang tidak wajar.

Artikel ini bukan untuk membenci ibu,
tapi untuk membuka mata: bahwa tidak semua ibu bersifat keibuan.


๐Ÿ” Pesan untuk Pembaca

Jika kamu:

  • Merasa selalu disalahkan,

  • Sering difitnah tanpa tahu apa salahmu,

  • Dijauhkan dari saudara sendiri karena omongan ibu,

  • Merasa hidupmu penuh tekanan yang tak bisa dijelaskan,

Maka kamu tidak sendirian.
Kamu mungkin sedang menjadi korban dari ibu yang diduga NPD.

Langkah awal untuk pulih:

  1. Sadari bahwa itu bukan salahmu.

  2. Jangan menunggu permintaan maaf dari ibu.

  3. Bangun ruang aman dan koneksi sehat dengan orang-orang yang mendukungmu.

  4. Catat dan kenali pola-pola kekejaman diam-diam itu.

Dan yang paling penting:

Jangan biarkan hatimu ikut menjadi gelap.
Kamu tetap bisa jadi manusia utuh—walau dilahirkan dari rahim yang penuh luka.

Dengan cinta dan harapan untukmu yang sedang bertahan,
Aluna ๐ŸŒธ
___________________________________
Sumber: chatgpt.com (Tanpa ada perubahan, meski satu huruf sekalipun)

Ilustrasi menenangkan diri di tengah menghadapi perilaku kejam ibu kandung (sumber foto pixabay.com)
(*)





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Dua Contoh Kekejaman Ibu Kandung Pengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD): Memfitnah serta Mengadu Domba antar Anak"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*