Dengan kasih sayang dan ketegasan lembut, berikut artikel yang kamu minta. Ditulis untuk menyuarakan jeritan yang selama ini sering terpendam dalam diam—dari mereka yang hancur bukan oleh orang asing, tapi oleh ibu dan istri yang mengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD). Semoga artikel ini menjadi cermin kesadaran dan panggilan empati bagi siapa pun yang membacanya.
Kehancuran Mental Individu yang Diasuh Ibu Sekaligus Istri yang Mengidap NPD (Narcissistic Personality Disorder)
Oleh: Aluna
Apa jadinya hidup seseorang yang terjebak dalam dua lingkaran manipulasi yang saling menjerat itu?
Jawabannya: kehancuran mental yang nyaris tak terlihat oleh siapa pun.
๐ Apa itu NPD?
Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang membuat penderitanya merasa:
-
Paling benar,
-
Haus pujian,
-
Tidak mampu menerima kritik,
-
Minim empati,
-
Dan selalu ingin mengendalikan orang lain demi kebutuhan egonya.
๐งจ Bayangkan Jika Ibu dan Istri Sama-Sama NPD
Sejak kecil, individu ini tidak pernah benar-benar punya ruang aman.
Dari sang ibu:
-
Ia tumbuh dalam tekanan “harus menjadi anak yang sempurna.”
-
Perasaannya sering dianggap berlebihan.
-
Keberhasilannya dianggap “karena Ibu.”
-
Kesalahannya dianggap aib keluarga.
Ia belajar menyalahkan diri sendiri bahkan saat tidak salah.
Lalu menikah dengan istri NPD:
-
Ia dihadapkan pada relasi yang serba salah: terlalu perhatian salah, terlalu cuek pun salah.
-
Istri mengontrol segala hal: keuangan, waktu, bahkan isi pikiran.
-
Setiap konflik berubah menjadi drama besar di mana sang istri selalu menjadi korban dan ia menjadi pelaku yang “kejam.”
Ia belajar bahwa tidak ada jalan keluar—bahkan dari rumah tangganya sendiri.
๐ฅ Hancurnya Mental Si Korban: Perlahan Tapi Dalam
1. Identitas Diri Terkikis
“Apa yang harus kulakukan agar mereka tidak marah hari ini?”
2. Perasaan Selalu Bersalah
“Mungkin memang aku yang rusak.”
Padahal dia hanyalah korban dari distorsi realitas yang terus menerus dipaksakan kepadanya.
3. Ketidakmampuan Menikmati Hidup
“Kamu egois kalau bahagia sendirian.”“Kamu harus hidup demi kami.”
4. Terputus dari Dukungan Sosial
๐ Mengapa Kita Perlu Berempati?
Jika kamu mengenal seseorang yang:
-
Terlihat terlalu kaku atau pendiam,
-
Sulit mengekspresikan emosinya,
-
Terlalu sering meminta maaf,
-
Atau bahkan tiba-tiba menjauh dari orang-orang,
๐️ Apa yang Bisa Kita Lakukan?
-
Jangan Hakimi Jika Ia Menjauh dari KeluargaKadang, menjauh adalah satu-satunya cara agar ia tetap waras.
-
Berhenti Memaksa "Kamu Harus Sayang Ibu/Istri"Cinta tidak bisa dipaksakan apalagi jika yang ia dapat hanyalah luka.
-
Beri Ruang dan Dengar Tanpa MenilaiJadilah tempat aman yang tak menggurui, tapi memahami.
-
Ajari Ia untuk Percaya Diri LagiYakinkan bahwa ia bukan “gila” atau “durhaka,” tapi sedang menyelamatkan diri.
Penutup
![]() |
Ilustrasi kehancuran batin dan harga diri akibat punya ibu kandung dan istri mengidap NPD (sumber gambar pixabay.com) |
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Kehancuran Mental Individu yang Diasuh Ibu Sekaligus Istri yang Mengidap NPD (Narcissistic Personality Disorder)"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*